Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia Dicoret dari Keanggotaan KOI, Ini Alasannya
JAKARTA, iNews.id- Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) menggelar Rapat Anggota sekaligus Kongres Luar Biasa (KLB) di Hotel Fairmont, Jakarta, pada Jumat (8/3/2024). Ada empat keputusan penting yang dihasilkan dalam pertemuan tersebut.
Keputusan pertama adalah penyesuaian nomenklatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga untuk nama-nama komisi. Penyesuaian tersebut memperhatikan perkembangan tata kelola keolahragaan baik di International Olympic Committee (IOC) maupun di Olympic Council Asia (OCA).
“Pengesahan penyesuaian nomenklatur dilakukan di Kongres Luar Biasa karena terkait perubahan pada Angaran Dasar. Dari sepuluh komisi, enam akan berubah nama, dua komisi lainnya tetap, satu komisi dihapuskan dan terdapat satu komisi tambahan,” kata Raja Sapta Oktohari, Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia.
Kemudian yang kedua adalah dua Olympian, Greysia Polii dari bulutangkis dan Akbar Nasution dari cabang olahraga renang juga ditetapkan sebagai Komite Eksekutif dari perwakilan atlet di Rapat Anggota NOC Indonesia 2024.
Berikutnya, keputusan ketiga Komite Olimpiade Indonesia juga menerima anggota baru, yaitu Pengurus Besar Persatuan Tarung Campuran Indonesia atau PB Percatami.
Pertemuan ini juga sekaligus memutuskan pemberhentian PP PTMSI (Pengurus Pusat Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia) dari keanggotaannya di NOC Indonesia secara definitif, setelah pembelaan yang disampaikan Ketua Umum PP PTMSI Oegroseno ditolak.
“Dengan berat hati tadi sudah kami putuskan dan di setujui bersama oleh anggota terkait pemberhentian atau pemecatan PP PTMSI dari keanggotaannya di Komite Olimpiade Indonesia,” tegas Okto -sapaan Raja Sapta.
“Saya kembali ingin mengingatkan kepada semua anggota dan pengurus cabang olahraga untuk tetap patuh dan taat pada prinsip-prinsip tata kelola yang diatur dalam piagam Olimpiade,” imbuhnya.