Polytron Indonesia Para Badminton International 2025 Naik Level! Siap Cetak Sejarah di Solo
Tekno Wibowo, Commercial Director Polytron, menegaskan bahwa keterlibatan Polytron bukan sekadar sponsor, melainkan bentuk nyata dari semangat inovasi dan kesetaraan.
“Kami merasa terhormat dapat mendukung penyelenggaraan Polytron Indonesia Para Badminton International 2025, sebuah ajang yang merepresentasikan keberanian, ketangguhan, dan semangat inklusif tanpa batas,” tegas Tekno.
Ia menambahkan, teknologi dan olahraga memiliki semangat yang sama — pantang menyerah dan terus melampaui batas.
“Semoga turnamen ini menjadi panggung bagi para atlet luar biasa untuk menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang, melainkan kekuatan,” ujarnya penuh semangat.
Wakil Sekjen National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, sekaligus Ketua Panitia Pelaksana, Rima Ferdianto, menyebut bahwa PIPBI 2025 menjadi ajang penting untuk perolehan poin menuju Paralympic Los Angeles 2028 serta persiapan menuju ASEAN Para Games ke-13 di Thailand.
“Kami berharap agar turnamen ini bermanfaat dalam mendukung atlet para badminton untuk terus berpartisipasi dalam upaya mereka meraih mimpi tertinggi, tentunya di ajang Paralympic Los Angeles 2028 mendatang,” ujar Rima.
Ia juga menyambut seluruh peserta dengan pesan penuh sportivitas:
“Kepada seluruh peserta kami ucapkan selamat datang di Kota Solo dan selamat bertanding. Junjung tinggi sportivitas!” katanya.
Andalan Indonesia, Leani Ratri Oktila, peraih emas Paralimpiade Paris 2024, siap kembali turun di tiga nomor bergengsi: Tunggal Putri SL4, Ganda Putri SL3–SU5 bersama Khalimatus Sadiyah, dan Ganda Campuran SL3–SU5 berpasangan dengan Hikmat Ramdani.
“Naiknya level turnamen menjadi Grade 2 Level 1 tentu sangat membanggakan bagi kami atlet para badminton Indonesia. Selain membuat kami semakin percaya diri karena bisa bertanding pada level tertinggi di negara sendiri, ini juga menjadi motivasi besar bagi atlet muda untuk terus berjuang,” kata Ratri.
Ratri menargetkan bisa menyumbang tiga medali emas dan memperkuat posisi Indonesia sebagai juara umum empat kali berturut-turut.
Sementara itu, juara bertahan Subhan, peraih emas Ganda Campuran dan Tunggal Putra SH6, juga menyatakan optimisme serupa.
“Bertambahnya jumlah negara peserta tentu akan membuat persaingan dalam perebutan medali emas semakin ketat. Namun, saya optimistis Indonesia masih mampu menjadi yang terbaik di nomor-nomor unggulan,” ujarnya.
Subhan menambahkan, adanya prize money membuat motivasi para atlet semakin tinggi.
“Atlet senior maupun atlet junior tentu akan lebih termotivasi karena bermain di negara sendiri dan ada dukungan besar dari masyarakat. Selain itu, ajang ini juga jadi pemanasan ideal sebelum ASEAN Para Games di Thailand awal tahun depan,” tambahnya.
Editor: Reynaldi Hermawan