Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gempa M6,3 Guncang Afghanistan, 20 Orang Tewas 320 Luka
Advertisement . Scroll to see content

Profil Friba Rezayee, Atlet Judo Afghanistan yang Ajak Perempuan Lawan Taliban

Minggu, 22 Agustus 2021 - 17:24:00 WIB
Profil Friba Rezayee, Atlet Judo Afghanistan yang Ajak Perempuan Lawan Taliban
Sosok Friba Reyazee sedang menjadi sorotan belakangan ini. Dia adalah atlet judo Afghanistan yang mengajak kaum perempuan di negaranya untuk memerangi Taliban. (Foto: CBC)
Advertisement . Scroll to see content

KABUL, iNews.id – Sosok Friba Reyazee sedang menjadi sorotan belakangan ini. Dia adalah atlet judo Afghanistan yang mengajak kaum perempuan di negaranya untuk memerangi Taliban.

Taliban kembali berkuasa di Afghanistan pada awal minggu ini. Para pemimpin Taliban mengeluarkan pernyataan mereka akan memberikan amnesti kepada semua orang di Afghanistan, termasuk anggota militer, dan penerjemah.

Namun, atlet judo Afghanistan, Friba Rezayee meyakini masa depan akan suram bagi perempuan di negaranya jika berada di bawah kekuasaan Taliban.

"Setelah mereka (Taliban) menduduki, mereka memiliki pemerintahan yang didirikan, mereka akan mengejar orang-orang yang berbicara menentang mereka," kata Rezayee dilansir dari CNN Internasional, Minggu (22/8/2021).

Razayee bukan atlet Judo biasa. Dia perempuan Afghanistan pertama yang berkompetisi di pesta olahraga terbesar di dunia, Olimpiade, tepatnya pada Olimpiade 2004 di Athena.

Meski Razayee tidak bisa berbuat banyak pada Athena 2004, dia tetap membuat sejarah bagi negaranya. Menurutnya, saat itu adalah momen dimana wanita Afghanistan memiliki banyak kesempatan dan masa depan yang lebih cerah, setelah bertahun-tahun hak asasi manusia mereka dikekang Taliban.

"Ayah saya dan salah satu saudara laki-laki saya berkata, 'Jangan khawatir, anda tidak menang, tetapi anda membuat sejarah,” kenang Razayee.

Wanita berusia 33 tahun itu mengaku pernah mendapatkan ancaman pembunuhan oleh Taliban, setelah dia pulang dari Athena 2004. Dia terpaksa bersembunyi selama beberapa bulan, karena kaum fundamentalis di negara itu ingin membunuhnya. Selain itu, dia juga mengkhawatirkan keselamatan keluarganya.

Setelah ancaman pembunuhan itu, Rezayee kabur ke Pakistan sebelum akhirnya mencari suaka dan perlindungan di Kanada pada 2011. Setelah itu dia mendirikan organisasi nirlaba, "Women Leaders of Tomorrow", yang mengadvokasi hak-hak perempuan di Afghanistan.

Kini Taliban telah kembali memerintah Afghanistan dan itu menghancurkan Rezayee. Meskipun Taliban telah menyatakan akan memberikan amnesti, dia tidak percaya mereka telah berubah dan meminta para pemimpin dunia untuk menggulingkan rezim yang baru terbentuk itu.

Walaupun sedang terpuruk, Razayee berpesan kepada wanita-wanita Afghanistan untuk tetap kuat. Dia mengajak para wanita untuk memperjuangkan hak-hak yang mereka punya dan tetap membulatkan tekad untuk melawan.

"Pesan saya kepada wanita Afghanistan di Afghanistan saat ini adalah untuk tetap kuat. Ini adalah mimpi buruk, tetapi mimpi buruk tidak berlangsung lama. Kita akan melewati ini. Jika membulatkan tekad, kita akan menjadi kelompok perlawanan. Kita akan memperjuangkan hak kita apa pun yang terjadi,” tegas Razayee.

Razayee juga menghimbau seluruh wanita Afghanistan untuk tetap menjaga hubungan agar bisa kuat bersama-sama. Dia percaya perdamaian dan hak asasi manusia akan menang melawan Taliban.

“Suatu kali, kita kehilangan hak kita pada 1990-an, kita tidak akan membiarkan itu terjadi lagi. Tetap kuat, tetap berhubungan dan tetap cerdas,” ujar Judoka itu.

“Saya percaya pada perdamaian. Perdamaian, kemakmuran dan hak asasi manusia akan menang. Semua orang mati untuk perdamaian,” tambahnya.

Namun, Razayee yakin masih ada kesempatan bagi wanita Afghanistan untuk berlaga di Olimpiade mendatang. Dia sedang mengerjakan sebuah proyek untuk mengirim judoka wanita Afghanistan ke Olimpiade Paris 2024 dan meminta Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk membantu para atlet Afghanistan.

IOC mengatakan pihaknya terus memantau situasi dan berhubungan dengan komunitas olahraga di Afghanistan. Mereka juga telah meneruskan informasi yang dibutuhkan ke pihak pemerintah yang bertanggung jawab.

Editor: Reynaldi Hermawan

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut