Rahasia Latihan Daud Yordan, Harus Latih Tanding dengan 3 Petinju

JAKARTA, iNews.id – Daud Yordan mengungkapkan betapa beratnya porsi latihan yang berat sebelum mengalahkan Pavel Malikov di Divs Sport Arena, Ekaterinburg, Rusia, Senin (23/4/2018) dini hari WIB. Dia harus berlatih tanding dengan tiga petinju berbeda dengan ukuran lebih besar dalam persiapan menghadapi Malikov.

Sejak diumumkan laga Daud melawan Malikov, petinju asal Kalimantan Barat itu memutuskan untuk berlatih di bawah asuhan mantan petinju Spanyol Gabriel Campillo. Setiap harinya, dia berlatih sebanyak dua kali sehari

“Pertandingan ini memang disiapkan dari Januari awal ya. Jadi artinya empat bulan kurun waktu untuk mempersiapkan,” kata Daud saat mengunjungi Kantor Redaksi iNews, Jakarta, Rabu (25/4/2018) pagi.

Petinju berusia 30 tahun itu harus menjalani beberapa program latihan. Di antaranya adalah latih tanding melawan sejumlah petinju yang bergantian selama 12 ronde selama empat bulan.

“Latihan terdiri dari dua kategori, fisik maupun teknik, dan dilakukan baik pagi maupun sore. Pagi lebih fokus latihan fisik, dan sore fokus teknik. Itu dilakukan selama empat bulan. Program-program yang saya jalani, khususnya di sore ada latih tanding,” ujar pemegang sabuk juara WBA Intercontinental itu.

Daud mengungkapkan latih tandingnya terkadang memiliki badan yang lebih besar darinya. Meski dia berada di kelas ringan, dia harus menghadapi tiga petinju light heavyweight untuk melatih kekuatannya. Akan tetapi, latihannya itu memang sangat signifikan untuk menghadapi Malikov.

“Latih tanding menyerupai sekali dengan pertandingan. Di dalam hasil latih tanding itu sendiri banyak peningkatan-peningkatan yang saya dapatkan. Tentunya pengamatan dari tim pelatih membantu raih peningkatan signifikan tersebut,” tutur Daud.

Selain itu, Daud juga dilatih untuk mengendalikan emosi, sehingga lebih tenang saat berlaga di atas ring. Dia mengaku sebelumnya beberapa kali sempat terbawa emosi.

“Saya banyak sekali mengubah gaya sebelumnya. Sebelumnya emosi lebih tinggi, lebih labil, namun sekarang semakin dewasa dan mampu meredam emosi dan mampu bermain tenang,” ucap petinju yang merupakan juara WBO Asia.

Di bawah pengawasan Campillo, Daud mendapat pelatihan yang berbeda. Selain dalam hal fisik, ketenangannya juga membuat petinju kelahiran 10 Juni 1987 itu lebih peka terhadap kondisi lawan.

“Memang berbeda pelatih, tentu berbeda persiapan, dan strategi yang tentu berbeda. Sehingga persiapan ini yang membuat permainan saya ada perubahan, sampai sekarang sudah lebih matang, lebih dewasa, mempunyai perhitungan yang lebih jeli. Sehingga semua strategi yang diterapkan berhasil mengalahkan di ronde kedelapan,” kata Daud.