Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Indonesia Dapat Tambahan Perunggu dari Taekwondo, Total 10 Medali di Asian Youth Games 2025
Advertisement . Scroll to see content

Raih Emas di Kejuaraan Asia, Taekwondo Indonesia Catatkan Sejarah

Minggu, 27 Mei 2018 - 21:17:00 WIB
Raih Emas di Kejuaraan Asia, Taekwondo Indonesia Catatkan Sejarah
Medali emas diraih oleh Defia Rosmaniar yang berlaga di nomor individual Poomsae putri. (Foto: Dok PBTI)
Advertisement . Scroll to see content

HO CHI MINH, iNews.id - Timnas taekwondo Indonesia mencatatkan sejarah di kejuaraan Asia Taekwondo yang berlangsung di Ho Chi Minh, Vietnam 24–28 Mei 2018. Hingga hari kedua timnas taekwondo Indonesia berhasil meraih satu medali emas dan dua  perunggu.

Medali emas diraih oleh Defia Rosmaniar yang berlaga di nomor individual Poomsae putri. Defia memperagakan jurus Pyongwon dan Bigak dengan power dan jurus nyaris sempurna.

Sedangkan medali perunggu kontingen Indonesia juga dihasilkan oleh Defia yang berpasangan dengan Muhammad Abdurahmman Wahyu di kategori Pair Poomsae. Sementara satu perunggu lagi diraih Dhean di kategori Kyorugi kelas U–49 kg putri.

Manajer Timnas Taekwondo Indonesia Rahmi Kurnia mengatakan, keberhasilan Defia meraih emas di kejuaraan tingkat Asia merupakan catatan sejarah bagi Indonesia. Menurutnya, keberhasilan Defia menjadi salah satu tolok ukur taekwondo Indonesia untuk optimistis menatap Asian Games, Agustus mendatang.

Apalagi, kata dia, kali pertama timnas taekwondo Indonesia mampu merebut dominasi atas atlet kelas dunia seperti Korea, Iran dan Thailand yang pada kesempatan kali ini menurunkan tim terbaik yang disinyalir juga akan bertarung di Asian Games mendatang.

"Keberhasilan Defia menjadi gambaran bagi kami di ajang yang diikuti tim-tim terbaik Asia menunjukkan pengembangan skill berupa penajaman teknik disertai dengan latihan yang keras dan intensif yang disupervisi menampakkan hasil. Tentu saja, pencapaian dalam bentuk konsistensi performa Defia harus terus dipertahankan hingga saatnya nanti bertarung di ajang Asian Games," ujar Rahmi dalam keterangan pers.

Rahmi mengungkapkan, di babak penyisihan hingga semifinal, Defia sempat menduduki peringkat keenam dari delapan peserta final. Hal tersebut terjadi karena Defia sempat melakukan kesalahan.

Namun saat berlaga di final dan setelah tim melakukan evaluasi, Defia tampil nyaris sempurna dan sangat percaya diri sehingga mampu mengalahkan atlet lain.

"Terutama atlet asal Korea, Iran dan Thailand," ujarnya.

Dia juga menambahkan, Defia dan Abdurahmman Wahyu sebenarnya bisa tampil maksimal untuk kategori pair atau pasangan. Namun, karena pasangan tersebut tergolong baru, maka tingkat keserasian gerak dan jurus belum berjalan baik.

Di nomor ini, kata dia, sebenarnya Indonesia dapat bersaing ketat andai menurunkan duet Defia dan M Alfi Kusuma. Namun, pasangan tersebut cerai sementara lantaran Alfi mengalami cedera hamstring. Posisinya pun digantikan untuk sementara oleh Abdurahman. Namun, Rahmi menilai hasil yang dicapai oleh keduanya sudah sangat bagus meskipun beberapa hal harus dievaluasi guna penerapan strategi.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut