Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Indonesia Borong 4 Gelar di Final Indonesia Masters II 2025, Apriyani/Fadia Lengkapi Dominasi Tuan Rumah
Advertisement . Scroll to see content

Rapor Bulu Tangkis Olimpiade 2020: Sang Raja Tak Berdaya hingga Indonesia Ukir Sejarah 

Selasa, 03 Agustus 2021 - 17:44:00 WIB
Rapor Bulu Tangkis Olimpiade 2020: Sang Raja Tak Berdaya hingga Indonesia Ukir Sejarah 
Ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020. Dia mengucapkan terima kasih ke rakyat Indonesia. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

2. Raja Bulutangkis Dunia Tersingkir Lebih Awal

Atlet bulutangkis Jepang, Kento Momota secara mengejutkan tersingkir lebih awal dalam Olimpiade di negaranya sendiri. Seperti dilansir dari laman resmi BWF, Momota duduk di peringkat 1 dunia dan menjadi unggulan teratas dalam kompetisi ini. Sayangnya, Momota harus mengubur dalam-dalam mimpinya untuk merebut medali emas setelah langkahnya terhenti di tangan pemain Korea Selatan berperingkat 38 dunia, Heo Kwang Hee dalam babak penyisihan grup.

Kejutan terjadi di cabor bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020. Tunggal putra nomor satu dunia Kento Momota tersingkir. (Foto: Reuters)
Kejutan terjadi di cabor bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020. Tunggal putra nomor satu dunia Kento Momota tersingkir. (Foto: Reuters)

Kekalahan Momota sudah pasti mengejutkan banyak pihak karena ia menjadi andalan negaranya untuk mampu mendulang emas di cabor bulutangkis. Lanjutnya, Jepang gagal merebut satu medali pun pada nomor tunggal putra.

3. Ganda Putri Indonesia Torehkan Sejarah Baru

Kesuksesan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu dalam merebut medali emas Olimpiade Tokyo 2020 menjadi sejarah baru bagi dunia bulutangkis tanah air. Sejak bulutangkis pertama kali dipertandingkan pada Olimpiade Barcelona 1992, pasangan ganda putri tanah air tidak pernah sekalipun mendapat medali emas. Bahkan, sampai tahap semifinal pun tidak. Namun, di tahun ini Greysia dan Apriyani berhasil memboyong medali emas ke Indonesia.

Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu dan Greysia Polii, memamerkan medali Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Senin (2/8/2021). (Foto: REUTERS/Lintao Zhang).
Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu dan Greysia Polii, memamerkan medali Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Senin (2/8/2021). (Foto: REUTERS/Lintao Zhang).

Mantan atlet bulutangkis Inggris yang juga seorang komentator olahraga, Gillian Clark menyebut bahwa unggulan ke-7, Greysia dan Apriyani mencetak sejarah dengan menyingkirkan dominasi pasangan unggulan atas. Sebab, dalam perhelatan Olimpiade sebelum-sebelumnya, mereka yang keluar sebagai juara adalah para pasangan ganda putri yang menempati peringkat 1 dan 2 dunia dan menjadi unggulan papan atas. Hal itu disampaikan Clark saat mengomentari jalannya pertandingan partai puncak pada Senin, 2 Agustus 2021.

Sebelum menapaki babak final, Greysia dan Apriyani sempat membuat kejutan lain dengan menumbangkan unggulan pertama tuan rumah, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota dengan pertarungan alot 3 gim. Kemudian, di babak akhir mereka bertemu pasangan unggulan ke-2 asal Tiongkok, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dan menang lewat pertandingan 2 gim langsung.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut