Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kemenpora Tinjau Pelatnas Biliar Indonesia, Target Emas SEA Games 2025 di Depan Mata
Advertisement . Scroll to see content

Rizky dan Bobby Juara Turnamen Biliar Open Handicap 2021 Bandung

Rabu, 16 Juni 2021 - 14:25:00 WIB
Rizky dan Bobby Juara Turnamen Biliar Open Handicap 2021 Bandung
Pebiliar asal Jambi Rizky dan Bobby (Bandung) juara Turnamen Biliar Open Handicap 2021 di Bandung. Ajang tersebut berlangsung 1-13 Juni. (Foto: MNC Media)
Advertisement . Scroll to see content

BANDUNG, iNews.id - Pebiliar asal Jambi Rizky dan Bobby (Bandung) juara Turnamen Biliar Open Handicap 2021 di Bandung. Ajang tersebut berlangsung 1-13 Juni. 

Rizky keluar sebagai juara di nomor 9 ball. Di babak final, dia (handicap 7) mengalahkan Hanafi (handicap 5) asal Jakarta dengan skor 7-6.

Sedangkan di nomor 10 ball, atlet tuan rumah Bobby (handicap 5) menjadi  juara setelah mengalahkan Ismail Kadir (handicap 8) dari klub JRX dgn skor 8-7. Turnamen ini berlangsung di Pit Pool Bandung dan menerapkan sistem handicap dan memperebutkan hadiah total Rp408 juta. 

Ketua Umum Pengurus Provinsi Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Jawa Barat, Rudi YB Kadarisman mengatakan, turnamen itu dirancang untuk 2 nomor pertandingan, bola 9 dan bola 10, putri dan Putra, menggunakan sistem handicap. Handicap rata-rata untuk atlet nasional 7, 8, bagi atlet putri handicap 4 dan atlet junior di handicap 5 sampai 6.

“Yang menarik adalah rata-rata justru yang juara tidak disangka, untuk bola 9 juara 1 nya memang ada pemain nasional namanya Rizky, lawannya adalah Hanafi, di final Rizky juara 1 Hanafi juara 2. Begitu juga di bola 10, yang juara adalah justru dari kabupaten Bandung yaitu Bobby dan juara dua adalah Ismail pemain nasional," kata Rudi.

Ketua Panitia Pelaksana Turnamen, Fahmi Atala mengatakan, sistem handicap ini memang tidak pernah bisa baku, karena pihak PB POBSI secara nasional tidak pernah mengeluarkan peringkat handicap pebiliar Indonesia, sehingga sulit untuk menentukan handicap pebiliar.

Hal ini menyulitkan panitia kejuaraan, karena selalu ada kontroversi ketika seorang pebiliar ditentukan handicapnya. Dia mengharapkan PB POBSI mengeluarkan peringkat handicap atlet secara nasional.

“Memang selama ini PB POBSI tidak pernah mengeluarkan handicap itu termasuk ranking pebiliar nasional di Indonesia. Akibatnya seperti Kejuaraan Bandung Open  ini, untuk nomor 9 dan 10 -ball yang menggunakan sistim handicap maka kami membuat perhitungan, pertimbangan dan penentuan sendiri," tutur Fahmi.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut