Satgas Butuh 500 Relawan untuk Antisipasi Penyebaran Covid-19 di PON Papua XX
JAKARTA, iNews.id- Satgas Covid-19 membutuhkan 500 relawan untuk membantu pencegahan penyebaran virus Corona di gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua XX. PON Papua XX akan digelar 2 Oktober hingga 15 Oktober 2021.
“Saat ini prediksi kita, kita akan butuh sekitar 500 relawan di 4 kota itu untuk membantu Satpol PP, membantu KONI maupun PON di lingkaran luar untuk mengkondisikan masyarakat,” kata Ketua Bidang Koordinasi Relawan Satgas Covid-19, Andre Rahadian dalam dialog “Persiapan Penerapan Prokes Covid-19 PON XX Papua, Bercermin Dari Olimpiade Tokyo” secara virtual di kanal Youtube resmi BNPB, Rabu (15/9/2021).
Dia mengatakan relawan akan diprioritaskan dari warga Papua. Andre menjelaskan relawan Satgas Covid-19 ini akan difungsikan untuk melakukan sosialisasi protokol kesehatan.
“Jadi karena tadi disampaikan kita bergerak di sekitar venue di luar dari olahraganya, tapi karena tadi disampaikan bahwa antusiasme dari masyarakat Papua dari atlet yang hadir terlepas apakah nanti dilakukan sistem bubble atau tidak saya rasa ini merupakan kesempatan baik bagi Satgas juga BNPB untuk melakukan sosialisasi dan kegiatan penanganan Covid-19,” ujarnya.
Andre mengatakan relawan Satgas akan mulai bergerak sebelum PON dibuka. Hal itu dilakukan sebagai antisipasi kemungkinan adanya klaster Covid-19.
“Jadi gerai-gerai master akan segera dibuka. Bukan hanya ada gerai, tapi juga akan ada mobil masker yang bergerak. Peningkatan kapasitas pada relawan terkait juga peningkatan mereka untuk melaporkan online itu juga akan segera,” kata Andre.
Selain itu, Andre mengatakan Satgas juga akan melakukan monitoring. Sehingga pelaksanaan PON Papua akan berjalan aman dan lancar.
“Karena Satgas ini kan berusaha agar penurunan secara nasional dan penyebaran Covid ini turun. Dan event PON ini merupakan salah satu agenda nasional yang menjadi perhatian agar pada saat sebelum berangkat, datang, event terlaksana dan kepulangan itu semua aman. Jadi itu yang kita coba usahakan,” tuturnya.
Editor: Ibnu Hariyanto