UINSGD dan UNJ Ukir Rekor! Sabet Juara Campus League Futsal 2025
Di sektor putri, Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menciptakan kejutan besar. Meski hanya semifinalis di fase regional, UNJ mampu menaklukkan juara Regional Jakarta, STKIP Pasundan Cimahi, dengan skor 2-1 dalam duel dramatis.
Dua gol cepat muncul di menit pertama—kapten UNJ, Azra Zaifa Kayla, membuka keunggulan sebelum STKIP membalas melalui Sarah Davi Aulia. Kedudukan imbang bertahan hingga detik-detik akhir, sebelum pemain muda UNJ, Ade Flora Dwi Riyani, memastikan kemenangan satu menit jelang laga usai.
“Saya melihat ada banyak tembakan yang mengarah ke samping gawang, jadi saya coba untuk mengisi posisi tersebut… Alhamdulillah bisa jadi gol kemenangan,” ujar Ade.
Pelatih UNJ, Nur Fitranto, mengungkapkan bahwa pengalaman saat regional menjadi modal besar.
“Kunci keberhasilan kami ada di semifinal. Mental pemain sudah siap, dan kami sudah terbiasa dengan format waktu bersih. Dari situ saya bilang, kalau fokus, insyaallah kita bisa juara,” kata Nur.
CEO Campus League, Ryan Gozali, menegaskan bahwa musim perdana ini hanyalah awal dari perjalanan panjang untuk membangun ekosistem olahraga kampus yang lebih profesional. Total 64 tim berpartisipasi dalam tiga fase kompetisi: playoff kota, regional (Jakarta & Yogyakarta), hingga final nasional.
Campus League menargetkan ekspansi besar pada 2026. Bandung dan Surabaya ditetapkan menjadi tuan rumah tambahan, dengan rencana menghadirkan hingga 10 cabang olahraga, termasuk futsal, basket, dan badminton.
“Campus League Futsal sudah berjalan di dua kota regional dan final nasional di Jakarta, tapi ini baru permulaan… Kami sedang memfinalisasi sekitar sepuluh cabor untuk musim 2026,” ungkap Ryan.
Ia juga memastikan bahwa meski disebut Season Zero, semua gelar yang diraih tetap dicatat dalam sejarah. Trofi resmi akan mulai digaungkan pada Season 1 dengan piala bergilir yang dapat bertahan hingga 30 tahun ke depan.
Ketua Umum Federasi Futsal Indonesia (FFI), Michael Victor Sianipar, menilai hadirnya Campus League sebagai terobosan penting dalam pengembangan talenta muda Indonesia.
“Campus League hadir mengisi kekosongan yang selama ini ada, sebuah jembatan dari pemain kampus menuju level profesional,” ujarnya.
Michael menambahkan bahwa reformasi besar dalam liga nasional—mulai dari Liga Pro, Liga 2 hingga Liga Nusantara—membutuhkan lebih banyak pemain yang siap secara teknik dan mental. Ajang seperti Campus League menjadi wadah ideal untuk mempersiapkan generasi baru pesepak bola futsal Indonesia.
Editor: Reynaldi Hermawan