Viktor Axelsen Susah Payah Libas Kento Momota: Pertarungan Mental yang Gila!
ODENSE, iNews.id - Tunggal putra tuan rumah Viktor Axelsen susah payah melibas Kento Momota (Jepang) pada final Denmark Open 2021, Minggu (25/10/2021) malam WIB. Dia menyebut itu pertarungan mental yang gila.
Duel seru itu tersaji di Odense Sport Park. Axelsen jadi satu-satunya wakil tuan rumah yang juara setelah memenangkan laga melawan Momota lewat pertarungan rubber game, 20-22, 21-18, dan 21-12.
Laga itu selalu menyajikan rally-rally panjang di setiap perebutan poin demi poinnya. Tunggal putra peringkat satu (Momota) dan dua (Axelsen) dunia ini menghabiskan waktu hingga 1 jam 33 menit untuk mengakhirinya.
Di gim pertama, Axelsen yang mampu unggul hingga defisit tujuh poin dibalap hingga skor imbang, 14-14. Sampai akhirnya, Momota membalikkan kedudukan menjadi 22-20.
Keadaan berbalik di gim kedua. Momota yang tadinya unggul 17-14 disalip hingga 17-19. Akhirnya gim kedua dimenangkan Axelsen dan memaksa rubber gim.
Di gim ketiga, Axelsen mengeluarkan segala tenaganya dan konsisten menjaga keunggulan. Dia meninggalkan perolehan angka Momota di 12 dan melenggang mencapai poin 21.
Axelsen mengatakan ini merupakan laga yang sangat menguras tenaga baik secara fisik maupun mental. Dia memuji habis-habisan Momota yang memberikan perlawanan sangat kuat.
“Ya tentu ini laga yang sangat melelahkan. Saya kewalahan dan lelah. Sangat jelas Momota lawan yang sangat-sangat kuat. Pemain yang fantastis. Tentu ini bagus ketika saya belum pernah menang (melawannya) dalam waktu lama,” kata Axelsen dalam video yang diunggah BWF.
Axelsen sempat tidak percaya dengan kemenangannya ini. Masalahnya dari 15 pertemuan sebelumnya, dia hanya menang satu kali dan sisanya dimenangkan Momota.
“Ini benar-benar pertarungan mental yang gila. Tidak mudah untuk melawan pemain papan atas. Anda di dalam permainan harus sekalian berpikir apa yang harus dilakukan atau Anda harus merubah sesuatu,” lanjutnya.
“Rasanya sulit untuk dipercaya jujur saja. Saya bisa tampil sebaik ini sejak Olimpiade dan memenangkan partai-partai besar. Tapi tetap tujuan saya mencapai versi terbaik diri saya,” ucapnya.
Editor: Reynaldi Hermawan