Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Didier Deschamps Umumkan Akan Tinggalkan Timnas Prancis
Advertisement . Scroll to see content

10 Kegagalan Terbesar Menembus Piala Dunia

Selasa, 14 November 2017 - 12:31:00 WIB
10 Kegagalan Terbesar Menembus Piala Dunia
Kiper Italia Gianluigi Buffon seusai pertandingan melawan Swedia, Selasa dinihari WIB (14/11/2017). (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Kegagalan menembus Piala Dunia 2018 menjadi aib besar buat Italia. Betapa tidak, dalam sejarah kompetisi sepak bola paling elit sejagat itu Gli Azzurri adalah nama besar. Mereka juara empat kali pada 1934, 1938, 1982 dan 2006, serta dua kali menjadi runner-up pada 1970 dan 1994.

Dengan tersingkir secara mengenaskan di babak playoff melawan Swedia, Italia mengulang masa kelam pada edisi 1958. Nyaris tak ada yang menduga salah satu tim terkuat di Benua Eropa itu gagal melenggang.

Namun cerita pedih tak hanya milik Italia. Sejumlah negara dengan label timnas mentereng pernah merasakan pahitnya gagal menembus kejuaraan prestisius empat tahunan itu.

Italia, 1958
Memainkan laga terakhir melawan Irlandia Utara di Belfast, Azzurri sesungguhnya hanya perlu menghindari kekalahan untuk sampai ke putaran final di Swedia 1958. Laga awalnya dijadwalkan pada 4 Desember 1957, namun karena faktor cuaca, diundur 15 Januari 1958. Irlandia Utara menang 2-1 dan mengubur impian Giampiero Boniperti dkk.

Yugoslavia, 1966
Era 1960-an adalah masa kejayaan sepak bola Yugoslavia. Mereka sukses menembus semifinal Piala Dunia 1962. Sebulan sebelum Piala Dunia 1966, klub Partizan juga menggulung Manchester United di semifinal Piala Champions.  Sayang kekalahan dari Norwegia dan Prancis di babak kualifikasi memupus ambisi generasi emas Yugoslavia.

Timnas Yugoslavia pada kualifikasi Piala Dunia 1966. (Foto:ist)

Argentina, 1970
Dua minggu sebelum Piala Dunia 1970, Presiden Argentina Jenderal Juan Carlos Ongania memaksa Kepala Asosiasi Sepak Bola Argentina Armando Ramon Ruiz untuk mengundurkan diri. Keputusan ini berpengaruh besar pada persiapan La Albiceleste. Butuh menang lawan Peru dan Bolivia, Argentina justru tersungkur.

Skotlandia, 1970
Di akhir 1960-an dan awal 1970-an, timnas Skotlandia salah satu yang sangat ditakuti di Eropa. Di level klub, Celtic menjuarai Piala Champions 1967 dan Rangers adalah pemegang mahkota juara kompetisi itu selama lima kali. Sayang, Skotlandia takluk dari Jerman Barat di babak kualifikasi sehingga mereka gagal menujua putaran final Piala Dunia 1970.

Inggris, 1974
Inggris masih dibalut romantika indah juara Piala Dunia 1966 ketika melakoni laga penyisihan menuju Piala Dunia 1974. Muka-muka lama pun masih dipasang seperti Peter Shilton dan Bobby Moore. Mereka pun merelakan impiannya musnah ketika hanya mampu bermain 1-1 dengan Polandia di laga akhir.

Timnas Inggris terkulai usai dipastikan gagal melangkah ke Piala Dunia 1974. (Foto:Ist)


Uni Soviet, 1974

Tak ada yang menyangsikan kekuatan Uni Soviet di era ini. Mereka sukses menembus putaran final kejuaraan Eropa dua tahun sebelumnya. Pemain seperti Blokini, Revaz Dzodzuashvili dan Evgeny Lovchev menjadi garansi. Tetapi Uni Soviet menolak datang ke Cile untuk memainkan leg kedua babak kualifikasi Piala Dunia 1974 karena faktor rezim Augusto Pinochet yang menentang komunisme. Soviet gagal.

Belanda, 1982
Belanda sepertinya kesulitan untuk menciptakan generasi penerus. Karena itu pada kualifikasi Piala Dunia 1982 mereka masih mengandalkan veteran seperti Hans van Breukelen, Johnny Metgod, Ruud Krol dan Arnold Muhren. Di laga terakhir melawan Prancis, gol dari Michael Platini dan Didier Six menjungkalkan mimpi Belanda ke Spanyol.

Mengandalkan muka-muka lama, Belanda gagal ke Piala Dunia 1982. (Foto: Ist)

Belanda,  1986
Asa Belanda digantungkan pada para talenta hebat seperti Marco van Basten, Ruud Gullit, Frank Rijkaard, dan Rob de Wit. Kiprah mereka di level klub membuat banyak orang terpana. Tetapi kehebatan generasi muda Oranje itu tak berdampak di tim nasiona. Belanda lagi-lagi gagal menembus putaran final Piala Dunia.

Prancis, 1994
Bernard Lama, Laurent Blanc, Marcel Desailly, Didier Deschamps, Emmanuel Petit, Frank Sauzee, Eric Cantona, Jean-Pierre Papin mestinya jaminan bahwa Prancis bakal mudah melewati fase kualifikasi piala dunia. Tetapi secara mengejutkan mereka justru tersingkir. Setelah kalah lawan Israel, Prancis sebenarnya hanya butuh imbang melawan Bulgaria. Tapi nasib baik tak berpihak pada mereka. Prancis kalah dan gagal ke Amerika Serikat.

Les Bleus yang diperkuat Eric Cantona gagal ke Piala Dunia 1994. (Foto: Ist)


Portugal,  1998
Diperkuat generasi emas seperti Luis Figo, Rui Costa dan Joao Pinto, Portugal dianggap memiliki kans terbaik untuk berjaya di Piala Dunia setelah era Eusebio pada 1966. Tapi yang terjadi adalah nestapa. Portugal finish ketiga setelah Jerman dan Ukraina di babak kualifikasi.

Editor: Zen Teguh

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut