3 Pelatih Korban Keganasan Liga 1 2022/2023, Ada yang Didemo Suporter
JAKARTA, iNews.id – Ada 3 pelatih korban keganasan Liga 1 2022/2023. Dua di antaranya didemo suporter sebelum angkat kaki.
Liga 1 2022/2023 baru berjalan lima pekan. Namun sejumlah klub sudah memutuskan ganti pelatih lantaran performa tim yang anjlok.
Setidaknya ada tiga pelatih yang sudah jadi korban ketatnya persaingan Liga 1. Siapa saja mereka?
Berikut 3 pelatih korban keganasan Liga 1 2022/2023.
1. Jacksen F Tiago (Persis Solo)

Hal menarik terjadi di pekan kelima Liga 1 2022/2023. Persis Solo berhasil memetik kemenangan perdana. Namun, pelatih kepala mereka, Jacksen F Tiago, mengumumkan pengunduran dirinya seusai pertandingan setelah didemo suporter.
Itu adalah kemenangan perdana Persis Solo dalam lim
a penampilan di Liga 1 musim ini. Sebelumnya, tim berjuluk Laskar Sambernyawa itu menelan empat kekalahan beruntun.
Posisi Jacksen F Tiago pun bakal digantikan oleh pelatih sementara bernama Rasiman.
2. Robert Rene Alberts (Persib Bandung)

Robert Alberts memutuskan mundur dari Persib Bandung di awal musim ini. Pelatih asal Belanda itu tidak lagi menangani Persib Bandung per Rabu (10/8/2022).
Hal itu disebabkan oleh hasil buruk tim dari tiga pertandingan awal Liga 1 2022/2023 yang berujung aksi demonstrasi Bobotoh.
Adapun Persib dan Robert Alberts telah memulai kerja sama pada musim 2019. Juru taktik berusia 67 tahun itu berhasil mengantarkan Persib Bandung sebagai runner up Liga 1 2021/2022.
Keputusan Robert Alberts untuk mundur pun sangat disayangkan, mengingat kontraknya masih tersisa hingga tahun 2025.
3. Javier Roca (Persik Kediri)

Pelatih asal Cile, Javier Roca, juga tidak lagi melanjutkan kerja sama dengan Persik Kediri.
Keputusan untuk memecat sang pelatih didasarkan pada hasil yang kurang maksimal di empat laga awal Liga 1 musim ini.
Persik Kediri belum mampu meraih satupun kemenangan dari empat penampilan yang dilakoni bersama sang pelatih.
Rentetan hasil negatif itu membuat Persik berada di papan bawah klasemen sementara Liga 1 dengan koleksi satu poin.
Editor: Reynaldi Hermawan