3 Ramalan yang Pernah Mewarnai Piala Dunia, Paul Si Gurita Dua Kali Salah Tebak
JAKARTA, iNews.id - Inilah ramalan yang pernah mewarnai Piala Dunia. Sebagai ajang sepak bola terbesar di jagat, Piala Dunia memang selalu mampu menyedot perhatian warga dunia.
Ajang Piala Dunia juga selalu dimeriahkan dengan prediksi-prediksi mengenai siapa yang akan keluar sebagai pemenang. Dalam beberapa edisi Piala Dunia, ada prediksi atau ramalan-ramalan yang sensasional.
Pasalnya, ramalan tersebut dilakukan bukan oleh manusia melainkan digantungkan pada seekor binatang. Berikut ini adalah ramalan yang pernah ada di ajang Piala Dunia, dirangkum iNews.id, Rabu (12/10/2022).
Salah satu ramalan yang pernah menggemparkan ajang Piala Dunia adalah yang dilakukan oleh seekor gurita asal Jerman bernama Paul. Pada ajang 2010 di Afrika Selatan, Paul diyakini banyak orang bisa memprediksi tim yang akan menjadi pemenang.
Gurita ini mulai terkenal sejak berhasil menebak seluruh pertandingan sepak bola, khususnya untuk Timnas Jerman di Piala Dunia FIFA 2010. Sejak Timnas Jerman kalah dari Spanyol, nama Paul semakin dikenal masyarakat dunia karena tebakannya selalu tepat.
Paul memang pernah dua kali salah menebak pada pertandingan Final Euro 2008 antara Spanyol melawan Jerman. Gurita tersebut memilih Jerman, tetapi akhirnya Spanyol memenanginya.
Selain itu, pada babak penyisihan grup antara Jerman melawan Kroasia, ia memilih Jerman, tetapi hasilnya Kroasia memenangi pertandingan dengan skor 2-1.
Tetapi dalam Final Piala Dunia 2010 antara Belanda melawan Spanyol, Paul memilih Spanyol sebagai pemenang. Hasilnya, Spanyol menjuarai Piala Dunia, dan prediksi Paul-pun kembali benar. Pada tanggal 26 Oktober 2010, Paul mati di Sea Life Centres, Oberhausen, Jerman, karena faktor usia.
Pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, tidak cuma Paul si Gurita saja yang menghebohkan karena ramalannya. Buaya asal Australia bernama Dirty Harry juga pernah ikut meramaikan prediksi hasil pertandingan di Piala Dunia.
Pada partai final, buaya ini meramalkan Spanyol mengalahkan Belanda. Hasilnya, terbukti tim Matador berhasil menjadi juara di ajang paling prestisius tersebut.