5 Kiper Timnas Indonesia Paling Jago, Nomor 3 Tepis Tendangan Penalti Pele
3. Ronny Pasla

Pencinta Timnas Indonesia pasti pernah mendengar kiper legendaris Ronny Pasla. Kiper kelahiran Medan, 15 April 1947 itu berhasil mempersembahkan banyak gelar untuk Indonesia.
Beberapa di antaranya adalah gelar juara di Piala Agakhan di Bangladesh 1967, Merdeka Games 1967, Saigon Cup 1970, hingga Pesta Sukan Singapura tahun 1972.
Bahkan, Ronny Pasla pernah dianugerahi sebagai atlet terbaik Indonesia pada 1972 dan penjaga gawang terbaik dua tahun kemudian. Ronny Pasla dipercaya menggawangi Timnas Indonesia saat menghadapi Timnas Brasil yang sedang menjalani tur Asia pada 1972.
Tentu laga itu sangat dinantikan oleh publik Indonesia karena Brasil turut membawa bintangnya, Pele. Dalam laga yang dihelat di Stadion Senayan (sekarang SUGBK), Timnas Brasil sempat mendapatkan hadiah penalti.
Pele yang jadi eksekutor ternyata gagal karena tendangannya ditepis oleh Ronny Pasla. Aksi impresif Ronny saat itu masih sangat teringat hingga kini meski Indonesia takluk 1-2 dari Brasil.

Ponirin Mekka satu dari sedikit kiper legendaris Timnas Indonesia. Nama Ponirin Mekka begitu harum pada era 1980-an. Ponirin juga dianggap sebagai legenda dari PSMS Medan.
Penampilan gemilangnya bersama PSMS membawa Ponirin Mekka ke Timnas Indonesia. Ia mendapatkan debutnya di timnas pada ajang Merdeka Games 1984 yang dilatih Yuswardi. Meski gagal menjadi juara, aksi heroik Ponirin saat mengawal gawang dipuji media-media Asia.
Ponirin Meka kembali menjadi kiper utama Timnas Indonesia di ajang Asian Games 1986 Seoul. Indonesia berhasil lolos hingga semifinal sebelum dikalahkan Korea Selatan dengan skor 0-4.
Indonesia juga gagal membawa pulang medali perunggu lantaran takluk 0-5 dari Kuawit. Kesedihan Ponirin terobati dengan medali emas SEA Games setahun berikutnya.
Pemain yang dijuluki 'Si Tangan Emas' ini berhasil membawa Indonesia meraih medali emas untuk pertama kalinya di SEA Games 1987 yang berlangsung di Jakarta. Pada partai final, Timnas Indonesia sukses mengalahkan Malaysia 1-0 dan selama turnamen ini Ponirin Mekka hanya kebobolan satu gol.

Maulwi Saelan bukan penjaga gawang biasa. Selain sebagai pesepak bola, Maulwi Saelan juga tercatat sebagai anggota TNI dan merupakan salah satu ajudan Presiden Pertama Republik Indonesia Soekarno.
Berawal dari keikutsertaan Maulwi Saelan di PON pertama di Solo pada 1948, ia masuk membela Timnas Indonesia kali pertama pada 1950. Tidak hanya sebagai kiper, Maulwi Saelan pun ditunjuk sebagai kapten tim.
Maulwi Saelan menjaga gawang Timnas Indonesia di sejumlah even besar seperti Asian Games I di New Delhi pada 1951 dan Asian Games III Tokyo 1954. Maulwi Saelan juga tampil di Olimpiade Melbourne, Australia pada 1956.
Dalam satu pertandingan di Olimpiade 1956, Maulwi mampu menjaga gawannya dari kebobolan saat menahan imbang tim kuat saat itu Uni Soviet (sekarang Rusia) tanpa gol. Meskipun pada pertandingan ulang keesokan harinya, Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan Uni Soviet 0-4.
Sebelum wafat pada 10 Oktober 2016, Maulwi Saelan tercata pernah menjadi Ketua Umum PSSI seja 1964 hingga 1967
Editor: Reynaldi Hermawan