5 Klub Ukir Dongeng Indah di Dunia Sepak Bola, Nomor 4 Bikin Barcelona dan Real Madrid Merana
MADRID, iNews.id - Ada 5 klub ukir dongeng indah di dunia sepak bola. Salah satunya bikin dua raksasa Spanyol Barcelona dan Real Madrid merana.
Kisah indah tak hanya ada di cerita dongeng saja, tetapi terjadi dalam dunia sepak bola. Banyak tim yang tidak diduga-duga bisa meraih gelar juara dan dikenang sepanjang sejarah.

Rangers dan Celtic merupakan dua klub asal Glasgow dan menjadi tim yang mendominasi Liga Skotlandia. Keduanya sukses berbagi 80 persen gelar yang tersedia di tanah para Highlander.
Namun pada tahun 1982/1983, dominasi Rangers dan Celtic harus terhenti di tangan Dundee United. Ketika itu, tim yang dilatih oleh Jim McLean berhasil finis posisi puncak mengalahkan Glasgow Celtic dengan torehan 56 poin.
Catatan tersebut sukses membuat mereka mentas di Eropa untuk musim berikutnya. Prestasi tersebut bahkan belum bisa mereka ulangi sampai hari ini.
Di pentas Eropa, Dundee United berhasil mengalahkan Barcelona sebanyak dua kali di ajang Piala UEFA pada musim 1986 di fase perempat final. Dalam dua leg yang dimainkan di Dundee dan Catalan, tim yang bermarkas di Tannadice Park itu menang 2-1 dan 1-0.
2. Nottingham Forrest

Usai gagal mendapatkan prestasi bagus bersama Leeds United dan haya melatih selama 44 hari, Brian Clough mendapatkan kesempatan kedua untuk memperbaiki namanya sebagai seorang pelatih. Dia dipercaya untuk melatih Nottingham Forrest pada 1975.
Clough ditargetkan oleh manajemen tim untuk membawa Nottingham Forrest promosi ke divisi utama. Dia pun berhasil mencapai target di musim perdanya menjadi pelatih The Tricky Trees -julukan Nottingham Forrest.
Pelatih asal Inggris itu pun berhasil membawa Nottingham Forrest menjadi juara Divisi Utama (setara Premier League) pada 1977. Keberhasilan tersebut membuat namanya menjadi perbincangan publik.
Tak berhenti sampai di situ, dua musim berselang, duet Peter Taylor dan Clough sukses membawa Nottingham Forrest meraih dua gelar Liga Champions secara berturut-turut menyamai prestasi yang ditorehkan Bill Shankly bersama Liverpool. Namun keberhasilan tersebut belum bisa mereka ulangi sampai hari ini.
Leicester City bisa dibilang berhasil membuat cerita dongeng menjadi kisah nyata. The Foxes -julukan Leicester City- berhasil menjadi juara Liga Inggris pada 2015/2016 dengan sedikit pemain bintang.
Pada musim sebelumnya, Leicester City hanya menempati posisi ke-14 di akhir klasemen. Namun anak asuh Claudio Ranieri berhasil membuat tim-tim top Liga Inggris terkejut dengan meraih gelar di akhir musim.

Barcelona dan Real Madrid menjadi dua tim yang mendominasi Liga Spanyol dalam beberapa tahun terakhir. Namun dominasi kedua tim tersebut berhasil dihentikan oleh Atletico yang berhasil menjadi juara Liga Spanyol pada 2013/2014.
Los Rojiblancos -julukan Atletico Madrid- juga berhasil mencapai babak final Liga Champions, sebelum dikalahkan oleh Real Madrid. Meski gagal meraih gelar tersebut, tetapi Diego Simeone mulai diperhitungkan sebagai salah satu pelatih berkualitas.
Sementara gelar Liga Spanyol 2013/2014 menjadi gelar pertama yang diraih oleh Atletico, setelah 18 tahun menanti. Atletico juga berhasil menjadi juara Liga Spanyol pada 2020/2021.

Musim 1997/1998 mungkin akan selalu dikenang oleh fans Kaiserslautern di seluruh dunia. Pasalnya Kaiserslautern merupakan tim promosi dari Liga 2 Jerman, tetapi hanya membutuhkan waktu satu musim mereka berhasil meraih gelar juara Liga Jerman mengalahkan Bayern Munich dan Borussia Dortmund.
Ketika itu tim yang ditangani oleh Otto Rehhagel berisikan pemain muda dan senior berhasil meraih 19 kemenangan, 11 kali imbang dan empat kekalahan. Die roten Teufel -julukan Kaiserslautern- berhasil unggul dua poin dari Bayern Munich yang menempati posisi runner-up Liga Jerman.
Selain itu, Kaiserslautern berhasil mengalahkan Borussia Dortmund dan Schalke 04 untuk menjadi juara Eropa dengan meraih gelar Liga Champions dan Piala UEFA.
Keberhasilan tersebut mendapatkan apresiasi dari legenda sepakbola Jerman, Gunter Netzer yang menyebut Kaiserslautern sebagai performa paling impresif dalam sejarah sepak bola Jerman.
Editor: Reynaldi Hermawan