Akmal Marhali Bongkar Akar Gagalnya Timnas Indonesia U-22, Sentil Indra Sjafri dan Zainudin Amali
Meski begitu, Akmal menegaskan bahwa evaluasi tidak boleh berhenti pada pelatih semata. Ia menyoroti pernyataan Zainudin Amali yang mengakui bahwa persiapan Timnas Indonesia U-22 untuk SEA Games 2025 hanya berlangsung beberapa bulan, jauh berbeda dengan SEA Games 2023 yang dipersiapkan hampir tiga tahun.
“Target emas dicanangkan, tapi fondasi persiapannya jauh dari ideal. Ini kontradiksi kebijakan yang harus dipertanggungjawabkan,” kata Akmal.
“Evaluasi bukan hanya mengganti pelatih, tapi membangun kembali pondasi yang roboh agar lebih kokoh,” sambungnya.
Di akhir pernyataannya, Akmal mendorong evaluasi menyeluruh yang melibatkan semua elemen, mulai dari pelatih, pemain, manajer, hingga penanggung jawab tim.
Ia juga menekankan pentingnya konsistensi filosofi sepak bola nasional sesuai roadmap Indonesia Emas 2045, agar pembangunan timnas tidak terus berubah arah setiap pergantian pelatih.
“Sekarang waktunya berbenah dan mengambil hikmah. Habis gelap, terbitlah terang. Tapi terang itu hanya datang jika kita berani jujur dan bertanggung jawab,” tandasnya.
Editor: Reynaldi Hermawan