Alasan Concacaf dan Conmebol Tidak Bergabung, Padahal Satu Benua
JAKARTA, iNews.id - Satu benua, apa alasan Concacaf dan Conmebol tidak bergabung? Rencana untuk menggabungkan Concacaf (kualifikasi Amerika Tengah dan Utara) dan Conmebol (kualifikasi Amerika Selatan) pernah diusulkan oleh Presiden FIFA, Gianni Infantino pada 2017 lalu.
Penggabungan dua kualifikasi ini merupakan bagian dari rencana FIFA yang ingin menambah jumlah tim yang berlaga di Piala Dunia 2026 dari 32 tim menjadi 48 tim.
Penggabungan kedua konfederasi itu akan menambah jumlah klub yang akan bermain di final Piala Dunia.
Gianni Infantino sangat getol mengusulkan perluasan tersebut dan ia juga telah melakukan pertemuan dengan para petinggi Conmebol dan Concacaf untuk membahas masalah ini.
Sayangnya, tidak tercapai kesepakatan antara kedua konfederasi. Dikutip dari Latin American Post, hal ini lantaran Presiden Concacaf, Victor Montagliani meyakini bahwa perbedaan level sepak bola antara tim Conmebol dan Concacaf sangat tinggi.
Selain itu, ada beberapa hal lain yang juga membuat Concacaf dan Conmebol sulit untuk digabungkan.
Dirangkum dari berbagai sumber, inilah alasan Concacaf dan Conmebol tidak bergabung padahal satu benua.
Central America and Caribbean Association Football (Concacaf) mewakili negara-negara di Amerika Utara, Tengah, dan Karibia. Sedangkan Confederation Sudamericana de Futbol (Conmebol) mewakili negara-negara di Amerika Selatan atau Amerika Latin.
Meski berada dalam satu benua, namun keduanya memiliki kondisi alam yang berbeda. Selain kondisi alam yang berbeda, keduanya juga memiliki kondisi sosial yang berbeda.
Negara-negara yang tergabung dalam Concacaf bukanlah negara sepak bola. Maksudnya, negara-negara tersebut tidak terlalu fokus di sepak bola. Contohnya adalah Amerika Serikat. Dalam risetnya, Andrei Markovits menulis sepak bola tidak menjadi budaya yang mengakar di Amerika Serikat.
Kondisi itulah yang membuat Concacaf minim menghasilkan pemain sepak bola. Berbeda dengan Conmebol yang dikenal sebagai surganya sepak bola. Banyak negara-negara Conmebol yang menghasilkan pesepakbola kelas dunia, seperti Diego Maradona, Messi, hingga Neymar.
Menurut Latin American Post, Conmebol dikenal sebagai konfederasi sepak bola tertua di dunia yang dibentuk pada 1916 untuk menandai peringatan 50 tahun kemerdekaan Argentina.
Saat itu, anggota Conmebol terdiri atas Argentina, Uruguay, Brasil, dan Chili. Dengan kata lain, empat negara itulah yang menginisiasi berdirinya CONMEBOL sekaligus terselenggaranya Copa America. Negara-negara lain di Amerika Selatan pun menyusul kemudian. Negara-negara lainnya di Amerika Selatan bergabung setelahnya.
Sedangkan Concacaf dibentuk pada 1961. Uniknya, Concacaf ini lahir dari dua konfederasi yang berbeda, yakni NACF dan CCCF. NACF dari Amerika Utara yang berdiri tahun 1946 dan CCCF dibentuk negara-negara Amerika Tengah dan Karibia sekitar tahun 1937.
Ada dua belas negara yang menjadi inisiator berdirinya CONCACAF. Di antaranya Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Honduras, Kosta Rica, El Salvador, Guatemala, Nicaragua, Panamá, Kuba, Curacao, dan Haiti.