Alasan Kenapa Piala AFF tidak dianggap resmi oleh FIFA, Padahal Sangat Penting untuk Negara-Negara ASEAN
JAKARTA, iNews.id - Alasan kenapa Piala AFF tidak dianggap resmi oleh FIFA menarik untuk diulas. Padahal, Piala AFF merupakan ajang sepak bola paling bergengsi di kawasan Asia Tenggara.
Ajang dua tahunan tersebut bahkan sangat ditunggu-tunggu sebagai panggung pembuktian bagi negara-negara ASEAN. Negara di Asia Tenggara termasuk Indonesia bahkan selalu habis-habisan untuk bisa menjuarai turnamen tersebut.
Seperti yang terjadi jelang Piala AFF 2022 kali ini, Timnas Indonesia mati-matian membentuk skuad terbaiknya demi AFF Mitsubishi Electric Cup 2022 yang akan digelar pada 20 Desember 2022 - 16 Januari 2023.
Beberapa tim seperti Thailand hingga Myanmar bahkan telah mempersiapkan diri dengan melakukan uji coba.
Lantas, mengapa kompetisi sepak bola paling prestisius di ASEAN itu tidak masuk kalender FIFA atau tidak resmi menurut asosiasi sepak bola dunia? Guna menjawabnya, berikut adalah uraian yang dilansir iNews.id, Selasa (13/12/2022).
Ajang Piala AFF sejatinya memang bukan agenda resmi di bawah naungan FIFA selaku Asosiasi Sepak Bola Dunia. Sebab, ASEAN Football Federation atau AFF hanya cabang dari AFC (konfederasi Asia) yang dibentuk atas kesepakatan negara-negara Asia Tenggara saja.
Di dalam laman resminya, FIFA hanya mengakui UEFA (Eropa), CAF (Afrika), CONCACAF (Amerika Utara dan Tengah), CONMEBOL (Amerika Selatan), AFC (Asia) dan Oceania sebagai asosiasi resmi di bawah naungannya.
Di mata FIFA, Piala AFF hanyalah sebatas turnamen persahabatan antar negara-negara di Asia Tenggara. Oleh karena itu, kemenangan yang didapat pada ini tidak akan berpengaruh pada ranking di FIFA.
Jika Piala AFF tidak masuk ajang resmi FIFA, maka turnamen serupa seperti Piala EAFF (Asia Timur), CAFA (Asia Tengah), SAFF (Asia Selatan), dan WAFF (Asia Barat) juga sama halnya.
Kompetisi tersebut tidak ditemui dalam daftar turnamen resmi FIFA ataupun FIFA Matchday. Oleh sebab itu, suatu klub sebenarnya wajib mengirim pemainnya untuk membela negara mereka ketika diselenggarakan kompetisi tersebut.
Meski demikian, Piala AFF tetaplah penting. Berikut adalah alasan mengapa turnamen ini begitu penting bagi negara-negara ASEAN.
Piala AFF merupakan kompetisi paling kompetitif bagi negara-negara ASEAN. Masing-masing negara mengusung gengsinya tersendiri agar menjadi yang terbaik di Asia Tenggara.
Thailand dan Vietnam adalah dua negara terkuat di Asia Tenggara. Thailand bahkan lebih superior lantaran berhasil meraih 6 kali juara.
Negara sekelas Singapura bahkan diam-diam telah 4 kali memenangkan ajang tersebut. Sementara Vietnam telah 2 kali mengangkat trofinya. Saking bergengsinya, Malaysia bahkan menetapkan hari libur nasional untuk memperingati kemenangan mereka di Piala AFF 2022.
Ini membuktikan bahwa Piala AFF adalah ajang adu gengsi yang mempertaruhkan harga diri setiap negara-negara ASEAN. Namun, meski 6 kali masuk final, Indonesia sama sekali belum pernah keluar sebagai juara di Piala AFF.
Kompetisi yang digelar sejak tahun 1996 ini juga sangat penting untuk menjadi ajang unjuk gigi bagi para pemain di Asia Tenggara.
Terlebih, talenta dari Asia Tenggara kurang begitu menonjol di kancah Piala Asia atau AFC.
Diakui atau tidak, pamor pemain Asia Tenggara masih kalah dengan pemain-pemain asal Jepang, Korea Selatan, Iran, atau Australia.
Dengan Piala AFF, para pemain akan mendapatkan panggungnya sehingga mudah dilirik oleh dunia Internasional.
Seperti disinggung sebelumnya, Piala AFF sebenarnya tidak masuk agenda resmi FIFA. Piala AFF tak lebih dari sebatas cabang dari AFC (konfederasi Asia) yang dibentuk oleh kesepakatan negara-negara Asia Tenggara saja.
Meski tidak di bawah naungan FIFA, Piala AFF memiliki tujuan mulia agar menarik minat masyarakat ASEAN pada dunia sepak bola. Minat warga ASEAN pada sepak bola diharapkan semakin tumbuh dengan adanya ajang ini.