Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : PNS dan Anak Tembak Mati Tetangga, Jasad Korban Dimasukkan Karung lalu Dibuang ke Sawah
Advertisement . Scroll to see content

Alasan Sepak Bola Turki Tidak Bergabung dengan Konfederasi AFC dan Lebih Pilih UEFA

Kamis, 01 September 2022 - 22:01:00 WIB
Alasan Sepak Bola Turki Tidak Bergabung dengan Konfederasi AFC dan Lebih Pilih UEFA
Alasan Sepak Bola Turki Tak Gabung AFC (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Banyak yang masih bertanya-tanya apa alasan sepak bola Turki tidak bergabung dengan konfederasi AFC. Padahal jika membuka peta, sebagian wilayah Turki sebenarnya masuk di kawasan Asia.

Setidaknya, 95 persen wilayah daratan Turki berada di Asia. Melihat letak geografis tersebut, cukup masuk akal jika Turki semestinya tergabung dalam AFC. Namun, mengapa Turki malah bergabung dengan asosiasi sepak bola Eropa atau UEFA? Pertanyaan tersebut sebenarnya dapat dijawab dengan sangat sederhana.

Pasalnya, Turki sejak awal mula memang telah bergabung dengan UEFA. Turki juga tidak pernah pindah konfederasi atau bergabung di konfederasi sepak bola Asia alias AFC.  Lantas, mengapa Turki tidak bergabung dengan konfederasi sepakbola benua Asia? Untuk mengetahui alasannya, sejarah sepak bola Turki mungkin akan dapat memberikan jawabannya.

Secara letak geografis, wilayah Turki terbentang dari Semenanjung Anatolia di Asia Barat Laut hingga daerah Balkan di Eropa Tenggara. Sederhananya, Turki berada di perbatasan antara benua Asia dan Eropa.

Wilayah Turki yang berada di daratan Eropa sebenarnya hanya mencangkup 5 persen saja. Wilayah tersebut hanya meliputi bagian barat Kota Istanbul hingga ke perbatasan Yunani.

Adapun yang memisahkan Anatolia (Asia Kecil) dengan Eropa adalah Selat Turki yang mencakup Bosphorus, Laut Marmara dan Dardanelles yang menghubungkan Laut Aegean dengan Laut Hitam.

Sejak didirikan sebagai sebuah republik pada tahun 1923, Turki telah mengidentifikasikan diri sebagai bagian dari Eropa. Mustafa Kemal Atatürk sebagai presiden pertama mengubah Turki menjadi negara modern, mengubah huruf arab dengan huruf latin, memperkenalkan kalender gregorian, hingga membuat sistem kehidupan seperti orang barat.

Kecondongan Turki ke Eropa secara politik dan budaya itulah yang kemudian membuat sepak bola Turki juga lebih cenderung mengarah ke Eropa.

Alasan Sepak Bola Turki Tak Gabung AFC

Sepak bola Turki berada di bawah naungan Turkish Football Federation (TFF). Timnas Turki telah tergabung dalam anggota FIFA sejak tahun 1923.


Pada kualifikasi Piala Dunia 1958, Turki sempat dimasukkan dalam zona Asia oleh FIFA. Hal itu lantaran Turki belum masuk dalam konfederasi mana pun. Namun, Turki akhirnya resmi menjadi bagian dari UEFA sejak tahun 1962.

Timnas Turki telah memainkan pertandingan internasional resmi pertama mereka pada tahun 1923 dan telah mengikuti kompetisi besar sejak penampilan debut mereka di Olimpiade Musim Panas 1924.

Turki telah berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Panas sebanyak enam kali yakni tahun 1924, 1928, 1936, 1948, 1952 dan 1960. 

Dari catatan tersebut, negara dengan bentang alam yang indah itu telah mencapai perempat final dua kali, pada tahun 1948 dan 1952. Sejak tahun 1992, Peringkat Dunia FIFA telah menempatkan Turki di antara tempat ke-5 sampai ke-57. 

Menyusul kesuksesan mereka di Piala Dunia 2002, Turki berhasil bertahan di peringkat 10 besar antara 2002 dan 2004, peringkat ke-5 pada Juni 2004.

Faktor historis dan keinginan untuk lebih berprestasi di sepak bola adalah alasan federasi sepak bola Turki memutuskan bergabung dengan UEFA pada tahun 1962. Keputusan Turki bergabung dengan UEFA itu sebenarnya bisa dikatakan fifty fifty.

Sebab meski belum pernah menjadi juara di Eropa, sepak bola Turki mampu bersaing di Eropa barat. Fenerbahçe, Beşiktaş, dan tentu saja Galatasaray adalah klub-klub tertua dan paling dominan di Turki.

Karena ketatnya persaingan di Eropa, Turki sampai saat ini hanya pernah meramaikan Piala Dunia dua kali saja yakni pada tahun 1954 dan 2002. Hal itu tentu masih kalah pengalaman dengan Jepan Iran atau Arab Saudi yang sudah 5 kali, atau Jepang yang telah 6 kali, atau Korea Selatan yang sudah 10 kali tampil di Piala Dunia.

Seandainya Turki bergabung dengan AFC, bukan tidak mungkin mereka dapat menjadi jawara di Asia dan mampu bersaing dengan raksasa Asia yang lain seperti Jepang, Iran atau Korea Selatan. Turki juga punya kans besar tampil di Piala Dunia jika berada di Asia.

Kendati demikian, Turki tetaplah bagian Eropa. Negara tersebut punya alasan sendiri untuk berkembang lebih baik dengan bergabung bersama UEFA.

Editor: Komaruddin Bagja

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut