Allegri Ngamuk AC Milan Ditahan Pisa 2-2: Kami Kehilangan Bentuk dan Kejelasan!
MILAN, iNews.id – Pelatih AC Milan, Massimiliano Allegri, menyemprot pasukannya usai ditahan Pisa 2-2 pada giornata kedelapan Liga Italia 2025-2026, Sabtu (25/10/2025) dini hari WIB. Dia menyebut, hasil di San Siro itu menunjukkan kemunduran dalam permainan tim. Dia menilai Milan kehilangan bentuk permainan setelah unggul lebih dulu.
Secara statistik, Milan mendominasi penguasaan bola dan jumlah peluang, namun kegagalan menjaga konsistensi membuat tiga poin melayang. Bagi Allegri, laga ini menjadi pelajaran berharga bahwa keunggulan tak berarti apa-apa tanpa kemampuan menjaga fokus hingga akhir.
I Rossoneri membuka keunggulan pada menit ketujuh lewat Rafael Leao yang memaksimalkan umpan Samuele Ricci. Namun, setelah unggul Milan malah kesulitan menambah gol kedua. Hanya satu gol itu yang tercipta di babak pertama.
Di babak kedua, permainan Pisa lebih hidup, dan akhirnya bisa menyamakan skor lewat penalti Juan Cuadrado pada menit ke-60. Gol itu melecut semangat tim tamu yang akhirnya berbalik unggul melalui gol M'Bala Nzola (86’). Beruntung, Milan berhasil menyamakan skor pada injury time melalui Zachary Athekame (90+3’) usai meneruskan assist Luka Modric.

Usai pertandingan, Allegri tidak menutupi rasa kecewanya atas performa anak asuhnya. “Kami senang bisa menyamakan skor di akhir laga, tetapi malam ini kami membuat banyak kesalahan dan harus melakukan evaluasi,” ujarnya kepada Sky Sport seperti dikutip MilanNews.
Menurut Allegri, momen krusial terjadi setelah Milan unggul 1-0 di babak pertama. Timnya gagal memanfaatkan momentum tersebut untuk menambah gol.
“Setelah unggul, kami seharusnya membuat skor menjadi 2-0. Sebaliknya, kami bermain terlalu melebar, dua penyerang terlalu jauh dari lini tengah, dan terlalu banyak ruang terbuka di area tengah. Kami tidak tetap kompak,” tegasnya.
Gol penalti Pisa yang menyamakan kedudukan membuat tekanan semakin besar bagi Rossoneri. Allegri mengaku frustrasi dengan reaksi timnya pada momen-momen penting.
“Ini bukan kebetulan ketika menghadapi tim dengan blok rendah — ini soal kematangan dan pemahaman terhadap situasi pertandingan. Setelah unggul, kami butuh lebih banyak kejernihan dan kecepatan,” katanya.