Andre Oktaviansyah Ungkap Perbedaan Latihan di Timnas U-16 dengan Garuda Select
JAKARTA, iNews.id - Andre Oktaviansyah pernah jadi bagian timnas Indonesia U-16 dan program Garuda Select jilid pertama. Andre mengakui ada perbedaan melatih dari masing-masing pelatih yang pernah menanganinya.
Andre merupakan bagian Timnas Indonesia U-16 di bawah asuhan pelatih Fakhri Husaini. Bersama juru taktik 54 tahun Andre pernah merasakan gelar juara Piala AFF U-16 2018 dan menembus babak perempatfinal Piala Asia U-16 2018.
Usai menorehkan prestasi tersebut Andre berkesempatan mengenyam pengalaman sepak bola di Inggris dalam program Garuda Select jilid 1 pada 2019.
Tahun 2020, Andre bersama lima pemain angkatan pertama kembali terpilih dalam skuad Garuda Select jilid 2 yang masih dilatih Dennis Wise dan Des Walker.
Selama mengikuti program Garuda Select jilid 2 sejak Januari lalu, Andre merasakan ada perbedaan filosofi permainan dari masing-masing pelatih. Pemain yang akrab disapa Kobra itu menyebut pelatih di Inggris jauh lebih lugas dalam memberikan arahan dan memotivasi pemainnya.
"Kalau Coach Fakhri memberikan motivasi seperti ‘kamu kalau punya badan kecil tidak perlu takut, tidak perlu minder, harus berani pegang dan kuasai bola. Jangan takut pokoknya," kata Andre.
"Kalau Coach Dennis dan Coach Des agak sedikit keras. Mungkin memang cara mendidik di sana keras. Jadi perbedaanya disitu," ucapnya.
Andre memastikan sejauh ini dirinya tidak mengalami masalah dengan metode pelatihan yang diberikan duet pelaih Dennis Wise dan Des Walker. Dia menganggap wajar adanya perbedaan gaya sepak bola Indonesia dan Inggris.
"Seperti Coach Dennis, memberikan instruksi harus bermain simpel, tetapi dengan teriak-teriak dan ekspresif. Sama Coach Des juga seperti itu, bahkan lebih banyak marahnya sih kalau di ruang ganti daripada coach Dennis," ujarnya.
Andre yang sempat mengalami cedera engkel dan beristirahat lama, kembali mendapat kepercayaan diri di bawah asuhan Dennis Wise dan Des Walker. Dia sempat bermain selama 21 menit menggantikan Dika Kuswardani saat Garuda Select jumpa Bournemouth U-18 pada 11 Maret lalu.
Editor: Arif Budiwinarto