Aneh! Negara Ini Bisa Lolos Piala Dunia 2026 meski Kalah 10 Kali di Kualifikasi, Kok Bisa?
LA PAZ, iNews.id - Fenomena unik terjadi menjelang Piala Dunia 2026. Ada negara yang tetap berpeluang tampil di ajang terbesar sepak bola dunia meski menderita 10 kekalahan di babak kualifikasi.
Situasi ini menjadi pembahasan hangat di dunia sepak bola karena format baru Piala Dunia yang kini diikuti 48 tim membuka lebih banyak jalur kelolosan.
Tahun depan, turnamen akbar yang digelar di Amerika Utara ini akan menghadirkan format terbesar dalam sejarah. Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko telah dipastikan lolos sebagai tuan rumah bersama. Sementara itu, negara-negara dari berbagai konfederasi mulai memastikan langkah mereka menuju putaran final.
Eropa menjadi benua dengan jatah terbanyak, yakni 16 tempat. Setelah itu disusul:
CAF (Afrika): 9 tempat
AFC (Asia): 8 tempat
CONMEBOL (Amerika Selatan): 6 tempat
CONCACAF (Amerika Utara & Tengah): 6 tempat
OFC (Oseania): 1 tempat, yang sudah diamankan oleh Selandia Baru
Sisa dua tiket terakhir akan diperebutkan melalui jalur play-off antar-konfederasi.
FIFA memastikan bahwa enam negara akan tampil di babak play-off pada Maret 2026. Undiannya akan digelar pada 20 November di markas FIFA, Zurich. Hingga saat ini, tiga negara sudah memegang tiket ke babak ini—dan salah satunya adalah tim yang kalah 10 kali.
Negara tersebut adalah Bolivia, yang menjalani kualifikasi CONMEBOL dengan hasil minor: hanya enam kemenangan dan mengalami 10 kekalahan. Meski begitu, format kualifikasi Amerika Selatan membuat mereka tetap finish di posisi play-off.
Selain Bolivia, dua negara lain yang sudah memastikan tempatnya adalah:
RD Kongo, setelah menyingkirkan Nigeria lewat drama adu penalti
Kaledonia Baru, sebagai wakil OFC
Sementara itu, satu negara Asia dan dua negara dari CONCACAF akan melengkapi daftar peserta babak play-off.
Keenam tim yang lolos ke jalur ini akan diundi ke dalam dua braket. Masing-masing braket berisi tiga negara dan hanya satu pemenang yang akan melaju ke Piala Dunia.
Formatnya sebagai berikut:
Tim dengan peringkat FIFA tertinggi langsung melaju ke babak final dalam braketnya.
Dua tim non-unggulan harus saling berhadapan terlebih dahulu.
Pemenang laga tersebut baru akan menghadapi tim unggulan.
Juara setiap braket akan mendapatkan tiket Piala Dunia.
Dengan sistem ini, peluang negara seperti Bolivia tetap terbuka lebar—meski perjalanan mereka di kualifikasi penuh kekalahan.
Meski belum ada konfirmasi resmi dari FIFA, sejumlah laporan menyebutkan bahwa play-off antar-konfederasi akan diselenggarakan di Meksiko. Dua kota diperkirakan menjadi venue yakni Monterrey dan Guadalajara.
Kedua kota tersebut akan menjamu masing-masing dua pertandingan, sekaligus menjadi ajang pemanasan menuju Piala Dunia 2026.
Meksiko sendiri akan mencatat sejarah sebagai negara pertama yang menjadi tuan rumah Piala Dunia untuk ketiga kalinya, setelah sebelumnya menggelar turnamen pada 1970 dan 1986. Di edisi 2026, meski berbagi dengan AS dan Kanada, hanya tiga kota di Meksiko yang mendapat jatah pertandingan resmi.
Editor: Reynaldi Hermawan