Arema Krisis Finansial, Gustavo Almeida dan Evan Dimas Jadi Tumbal?
Inal sapaan akrabnya, mengakui jika peminjaman penyerang berusia 27 tahun itu ada pihak-pihak yang tidak menerima dan kecewa. Apalagi posisi Gustavo di tim cukup sukses dengan mengemas 14 gol dan menjadi top skorer sementara Liga 1. Tapi Singo Edan saat ini dihadapkan pada dilema dan pilihan yang berat.
Terlebih, pasca tragedi Kanjuruhan Arema harus menjalani Liga 1 sebagai tim musafir yang bermain di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Apalagi selama bermain di Bali, jumlah penonton sangatlah minim, belum lagi beberapa sponsor yang juga melakukan negosiasi ulang imbas jadi tim musafir.
Hal inilah yang disebut Inal, diakui berdampak pada komposisi pemain, dimana timnya harus beradaptasi dengan komposisi yang ada dampak dari keuangan tim asal Malang.
"Bagaimana caranya kita bisa bertahan di tengah dinamika yang ada saat ini? Satu-satunya adalah dengan beradaptasi. Kami optimistis dan realistis bagaimana Arema FC berpikir jauh ke depan tentang keberlangsungan klub," ucapnya.
Inal menyatakan, dengan pendapatan rendah manajemen harus dituntut untuk tetap bertahan di Liga 1, termasuk memastikan gaji pemain tetap terbayarkan tepar waktu. Pasalnya regulasi dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) juga akan menghukum tim yang terlambat membayar gaji pemain.
"Meskipun 3 bulan ini menjadi fase yang berat, tapi kami memastikan tidak pernah telat membayar gaji pemain. Kami tetap menaati kewajiban kami pada para pemain," ujarnya.
Arema juga tengah mencoba menarik minat sponsor-sponsor untuk memasang logo pada jersey mereka. Terbaru mereka mendapatkan sponsor baru dari BRI Kantor Cabang Martadinata Malang.
Editor: Abdul Haris