Arsenal Serius Ingin Datangkan Eberechi Eze, Sodorkan Jakub Kiwior sebagai Pelicin
Namun, dilema muncul di internal Arsenal. Pelatih Mikel Arteta masih melihat Kiwior sebagai aset penting yang serbabisa. Bahkan, sebelum laga semifinal Liga Champions melawan Paris Saint-Germain pada Mei lalu, Arteta pernah melontarkan pujian besar.
"Dia [Kiwior] pantas mendapatkan banyak pujian karena dia tidak banyak bermain selama berbulan-bulan dan tiba-tiba dia berada dalam situasi yang paling sulit. Di level tertinggi, bermain melawan lawan terbaik ketika Anda belum memiliki ritme fisik atau kepercayaan diri untuk melakukannya, dan saya pikir dia luar biasa," ujar Arteta, dikutip dari Sport Bible.
Komentar tersebut menunjukkan betapa Arteta menghargai kontribusi Kiwior, terutama saat menggantikan Gabriel yang cedera. Karena itu, tidak tertutup kemungkinan Arsenal justru menawarkan kontrak baru kepada bek berusia 24 tahun itu ketimbang melepasnya.
Di sisi lain, Crystal Palace tidak tinggal diam. Menurut laporan David Ornstein dari The Athletic, mereka sudah mendekati Leicester City untuk menanyakan ketersediaan Bilal El Khannouss. Gelandang serang berusia 21 tahun asal Maroko itu baru direkrut Leicester dari Genk tahun lalu dan tampil 37 kali di musim 2024/25 yang berakhir dengan degradasi The Foxes.
El Khannouss dipandang sebagai kandidat kuat untuk mengisi kekosongan apabila Eze akhirnya dilepas. Minat Palace terhadap pemain muda tersebut menegaskan bahwa klub asuhan Oliver Glasner tengah mempersiapkan skenario terbaik menghadapi potensi kehilangan bintang utamanya.
Dengan persaingan ketat antara Arsenal dan Tottenham, serta langkah antisipatif dari Palace, kisah transfer Eberechi Eze diprediksi akan menjadi salah satu drama terpanas di bursa musim panas ini. Apakah Arsenal berani melepas Kiwior demi mendatangkan Eze, atau justru Spurs yang lebih dulu menuntaskan kesepakatan? Jawabannya akan segera terungkap dalam hitungan pekan.
Editor: Abdul Haris