Arsenal Tantang Villarreal, Mikel Arteta Deg-degan Adu Taktik dengan Unai Emery

PRAHA, iNews.id - Arsenal tantang Villarreal pada semifinal Liga Europa. Pelatih The Gunners Mikel Arteta deg-degan jumpa seniornya, Unai Emery.

Pertemuan pertama akan digelar di Estadio de la Ceramica pada 29 April. Kemudian leg kedua dihelat di Emirates Stadium sepekan kemudian. 

Baca Juga

Piala Dunia U-17 2025: Lupakan Kekalahan dari Zambia, Evandra Florasta Ingin Timnas Indonesia U-17 Fokus Tatap Brasil

Arsenal sendiri melaju ke babak empat besar setelah membantai Slavia Praha 4-0 pada leg kedua perempat final di Sinobo Stadium, Jumat (16/4/2021) dini hari WIB. Mereka lolos dengan agregat 5-0.

Sementara Villarreal melangkah setelah mengalahkan Dinamo Zagreb 2-1. Wakil Spanyol itu tembus semifinal dengan agregat 3-1.

Baca Juga

Hasil Lengkap Liga Europa: Arsenal dan MU Kompak ke Semifinal

Dengan demikian Arteta akan jumpa Emery yang kini melatih Villarreal. Tentu dirinya harus ekstra waspada.

Sebab Arteta kalah dari segi pengalaman. Emery juga pernah menangani Arsenal pada 2018-2019 sebelum digantikan Arteta.

Baca Juga

Bantai Slavia Praha, Arsenal Tembus Semifinal Liga Europa

Belum berhenti sampai di situ. Emery juga pernah tiga kali juara Liga Europa saat masih melatih Sevilla.

"Ya, ini akan menjadi pertandingan yang sulit. Villarreal adalah tim kelas atas dan Unai adalah manajer tersukses di kompetisi ini," kata Arteta dikutip dari Football London.

Baca Juga

Hajar Granada, Manchester United Jumpa AS Roma di Semifinal Liga Europa

"Jadi, kami tahu. Nikmati malam ini dulu. Kemudian kami akan punya waktu untuk mempersiapkan itu," ujarnya.

Terlepas dari hal tersebut, Arteta juga memuji ketajaman anak asuhnya melawan Slavia Praha dini hari tadi. The Gunners menang berkat empat gol karya Nicolas Pepe pada menit ke-18, Alexandre Lacazette (21 penalti dan 77) serta Bukayo Saka (24).

Sebenarnya Arsenal bisa mencetak lima gol. Namun gol pertama mereka yang dicetak Emile Smith-Rowe dianulir karena offside.

"Saat Emile mencetak gol dan dianulir, tim langsung bereaksi dan mereka menginginkan lebih. Sekali lagi kami benar-benar efisien dalam menyerang, kami menginginkan lebih," tuturnya,

"Kami menempatkan mereka dengan banyak tekanan. Kemudian ketika kami harus membuat keputusan di area pertahanan lawan, kami benar-benar klinis," ucapnya.

Editor: Reynaldi Hermawan