Asisten Shin Tae-yong Marah-Marah ke Panitia Piala AFF 2020: Makanannya Tak Manusiawi!
SINGAPURA, iNews.id- Asisten pelatih Timnas Indonesia marah-marah kepada penyelenggara Piala AFF 2020. Dia menilai tuang ruma Singapura tak becus menyediakan makanan yang layak bagi pemain.
Asisten pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia, Dzenan Radoncic menyemprot panitia Piala AFF 2020 Singapura yang gagal menyediakan hidangan yang layak. Menurutnya, makanan yang disajikan tidak manusiawi.
![]()
Baca Juga24 Skuad Timnas Malaysia Piala AFF 2020, Ada Pemain Pemupus Mimpi Indonesia Tahun 2010
View this post on Instagram
![]()
Baca JugaProfil Tim Piala AFF 2020 Timnas Filipina: Menanti Aksi Striker Pembunuh Persija
![]()
Baca JugaTimnas Vietnam Bawa 5 Kiper Sekaligus di Piala AFF 2020, Ini Penyebabnya
![]()
Baca JugaGawat! Egy Maulana Vikri Tak Bisa Main di Fase Grup Piala AFF 2020, Ada Apa?
Radoncic mengunggah wadah makanan kosong ke media sosial pribadinya. Asisten Shin Tae-yong itu menyebut panitia memperlakukan para peserta dengan tidak pantas.
“Begitulah cara mereka memperlakukan akomodasi ‘gelembung’ di Singapura. Bukan manusia! Semoga sukses di Piala AFF,” kata Radoncic, dilansir Instagram pribadinya, Sabtu (4/12/2021).
Sebagai informasi, tuan rumah Singapura melarang penyajian makanan secara prasmanan untuk menghindari penularan virus Covid-19. Oleh sebab itu, makanan disajikan di dalam wadah plastik dan dijatah per orang.
Senada dengan Radoncic, media Vietnam, Bongda24h melaporkan bahwa Timnas Vietnam juga menerima perlakuan serupa. Pihak Tim Bintang Emas kaget dan mengeluhkan porsi makanan yang terlalu sedikit sehingga tidak cukup memenuhi nutrisi para pemain untuk berlatih dan berlaga.
Para penggawa Vietnam kaget dengan makanan yang disajikan. Akibatnya, para penggawa Vietnam pun hanya mengandalkan perbekalan makanan yang dibawa dari negaranya.
Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) langsung gerak cepat. VFF kini dikabarkan telah menjalin komunikasi dengan pihak dapur hotel tim guna memperbaiki konsumsi gizi para pemainnya.
Editor: Ibnu Hariyanto