Banyak Buang Peluang, Pelatih Uzbekistan Akui Terbebani Lolos ke Olimpiade Paris 2024
 
                 
                Kendati menang, Timur Kapadze menilai timnya mengalami tekanan yang besar karena harus bisa memastikan diri lolos ke Olimpiade Paris 2024. Kata dia, hal itulah yang membuat anak buahnya banyak membuang-buang peluang sepanjang laga kontra Indonesia.
 
                                        “Tentu kami mendominasi permainan, pemain saya unggul secara taktik maupun fisik. Hari ini kami merasakan tekanan sebab kami harus lolos ke Olimpiade, pemain saya merasakannya,” kata Kapadze dalam konferensi pers pasca laga seperti dilansir dari laman resmi AFC, Selasa (30/4/2024).
“Itulah kenapa kami menciptakan peluang lebih banyak namun kami tak memaksimalkannya. Indonesia juga menunjukkan penampilan sangat bagus,” tambahnya.
 
                                        “Kami bisa lebih baik lagi, tetapi sudah saya bilang, pemain merasakan lebih banyak tekanan. Ini laga penting, itulah kenapa kami membuat sejumlah kesalahan. Namun, kami akan menganalisis pertandingan ini dan memperbaiki kesalahan kami,” tuturnya.
Ya, dengan kemenangan atas Indonesia, Uzbekistan lolos ke Olimpiade Paris 2024 sebagai finalis Piala Asia U-23 2024. Finalis lainnya, Jepang, juga mengamankan tiket ke pesta olahraga terakbar di dunia itu setelah membungkam Irak di semifinal juga dengan skor 2-0.
 
                                        Sedangkan Indonesia dan Irak akan saling bentrok dalam perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024, yang juga menjadi laga penentuan wakil ketiga Benua Kuning yang akan mentas di Paris 2024. Tim yang kalah dalam laga ini akan berjumpa dengan Guinea, yang merupakan tim peringkat keempat Piala Afrika U-23 2023, untuk memperebutkan tiket terakhir ke pesta olahraga terakbar di dunia itu tahun ini.
Pertandingan antara Indonesia dengan Irak dijadwalkan berlangsung pada Kamis (2/5/2024) pukul 22.30 WIB di Abdullah bin Khalifa Stadium. Kemudian, sehari setelahnya partai puncak yang mempertemukan Uzbekistan dengan Jepang digelar pada jam yang sama.
Editor: Ibnu Hariyanto