Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Perburuan Sepatu Emas Memanas! Emaxwell Susul Dalberto di Puncak Daftar Top Skor Super League 2025-2026
Advertisement . Scroll to see content

Bek Arema FC Cerita Suasana Horor usai 5 Jam Tertahan di Ruang Ganti Kanjuruhan: Penuh Jeritan dan Darah!

Senin, 03 Oktober 2022 - 07:24:00 WIB
Bek Arema FC Cerita Suasana Horor usai 5 Jam Tertahan di Ruang Ganti Kanjuruhan: Penuh Jeritan dan Darah!
Bek Arema FC, Sergio Silva cerita suasana horor usai 5 jam tertahan di ruang ganti Kanjuruhan. (Foto: aremafcofficial)
Advertisement . Scroll to see content

Silva mengungkapkan kalau skuad Singo Edan berlindung di ruang ganti selama berjam-jam. Hingga akhirnya, kejadian mencekam mulai terjadi ketika para penonton mulai berteriak. Dia mengaku melihat banyak darah di koridor dan melihat langsung suporter yang sudah tidak bernyawa.

"Kami menghabiskan empat atau lima jam di ruang ganti, dibarikade dengan meja dan kursi untuk menahan pintu. Kami hanya merasa sedikit aman! Kami tidak mengetahui apa-apa, ada banyak kebisingan, keributan dan jeritan di koridor. Kami tidak tahu apakah orang-orang meneriaki kami atau karena tertekan. Hingga sampai pada titik di mana Anda bisa mengatakan itu (teriakan) karena penderitaan,” ungkapnya.

“Orang-orang putus asa, mereka telah melihat orang mati dan mencoba melarikan diri. Kami akhirnya membiarkan beberapa dari orang-orang ini. Semua orang tewas dan terluka telah dievakuasi. Beberapa telah meninggal di dekat tempat mandi. Kami juga tahu bahwa kerabat salah satu asisten kami telah meninggal,” sambungnya.

Ribuan penonton laga Arema FC vs Persebaya Surabaya berhamburan mencari jalan keluar stadion untuk menghindari perihnya gas air mata. (Foto: Avirista Midaada).

Lebih lanjut, Silva mengungkapkan kalau itu merupakan kejadian mengerikan itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan sepak bola. Menurutnya, tragedi mengerikan di Stadion Kanjuruhan itu bukan karena rasa ketidakpuasan para pendukungnya melainkan bentrokan dengan pihak keamanan.

“Saya hanya bisa menyebutkan skenario mengerikan, kehancuran, perang, mobil polisi terbakar, semuanya rusak, koridor dengan darah, sepatu orang-orang. Tidak ada hubungannya dengan sepak bola. Ada ketidakpuasan dengan kekalahan itu, tetapi saya pikir sebagian besar suporter bereaksi terhadap polisi, dan situasi menjadi tidak terkendali. Polisi juga akan berusaha membela diri. Situasinya sulit,” pungkas Silva.

Editor: Reynaldi Hermawan

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut