Benevento Vs Milan, Filippo Inzaghi: I Rossoneri Selalu di Hati
BENEVENTO, iNews.id – Pelatih Benevento Filippo Inzaghi mengakui laga timnya kontra AC Milan bakal menjadi pertandingan emosional baginya. Duel itu akan tersaji pada pekan ke-15 Liga Italia 2020/2021 di Stadio Ciro Vigorito, Senin (4/1/2020) dini hari WIB.
Walau begitu, pria yang akrab disapa Pippo itu siap bersikap profesional demi mengantar Gli Stregoni meraih angka penuh di kandang sendiri.
Sejarah mencatat, Pippo menjadi salah satu legendaris Milan. Dia ikut mengukir kejayaan klub Kota Mode itu pada 2001-2012. Penyerang kelahiran Piacenza itu mampu menyumbang 126 gol dan 34 assist dalam 300 penampilan bersama I Rossoneri. Sumbangsih itu dihiasi dengan dua scudetto plus dua Liga Champions.

Bukan hanya sebagai pemain, Pippo juga pernah dipercaya menjadi pelatih I Rossoneri, mulai dari level akademi, primavera, hingga tim senior. Sayangnya, saat memegang tim senior Milan dia tak mampu memenuhi ekspektasi para petinggi klub. Alhasil, dia dipecat pada musim panas 2015.
Kini, dia akan kembali berurusan dengan Milan. Kali ini dia hadir sebagai musuh dengan berada di belakang kendali Benevento.
Emosinya pun campur aduk menatap laga nanti. Pria berusia 42 tahun itu mengakui Milan akan selamanya ada di hati.
“Ini laga yang sulit pada level personal. Namun, juga menjadi emosional, sulit untuk dijelaskan. Semua orang tahu betapa saya mencintai AC Milan,” ujar Pippo, dikutip dari Football Italia, Minggu (3/1/2021).
“Perasaan yang sama juga dimiliki penggemar Milan terhadap saya. Dalam situasi seperti ini, kami akan menjadi rival selama 90 menit dan setelah itu kami bisa kembali menjadi penggemar Milan nomor satu,” ucap pria berkebangsaan Italia itu.
Pippo juga memuji geliat bekas klubnya itu. Menurutnya, I Rossoneri memang pantas berada di puncak klasemen berbekal performa apik sejak Mei 2020.
Entah terpengaruh emosi atau tidak, kakak dari Simone Inzaghi itu ragu anak asuhnya punya peluang bagus untuk menang.
“Saya bilang kepada pemain untuk memanfaatkan kesempatan ini. Tahun lalu kami ada di Serie B, sekarang akan menghadapi raksasa di Serie A, bahkan pemuncak klasemen. Milan tak terkalahkan sejak Mei 2020, itu berarti mereka punya pelatih dan skuat yang bisa meraih kemenangan meski kehilangan pemain-pemain kunci,” kata Pippo.
“Jika kita melihat nama-nama yang akan duduk di bangku cadangan mereka, sulit mengatakan ini adalah keuntungan buat kami. Secara teori, kami hanya punya sedikit kemungkinan untuk mendapat hasil positif. Ini salah satu laga tersulit kami musim ini,” tuturnya.
Editor: Abdul Haris