Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : AC Milan Buka Negosiasi Baru untuk Joshua Zirkzee, Roma Terancam Gigit Jari!
Advertisement . Scroll to see content

Chant Fans MU Singgung Konsumsi Daging Anjing di Korsel, Park Ji-Sung: Tolong Disetop!

Senin, 04 Oktober 2021 - 11:23:00 WIB
Chant Fans MU Singgung Konsumsi Daging Anjing di Korsel, Park Ji-Sung: Tolong Disetop!
Legenda Manchester United asal Korea Selatan, Park Ji-Sung (kanan). (Foto: Twitter/@ManUnitedZone_)
Advertisement . Scroll to see content

Park Ji-Sung mengerti fans MU tidak bermaksud kurang ajar. Lirik mengenai daging anjing juga dianggapnya sebagai candaan dari para fans. Namun, sosok yang kini berusia 40 tahun ingin mengedukasi pendukung kalau kalimat itu bisa berpotensi menyinggung dirinya dan orang-orang di Korea Selatan.

"Saya tahu fans United tak bermaksud melukai saya dengan lagu itu. Hanya saja saya masih ingin mengedukasi fans agar menghentikan nyanyian (daging anjing) tersebut," kata Park Ji-Sung dalam UTD Podcast, yang ditulis kembali oleh Sportbible dan dilansir iNews.id. 

Mantan Gelandang MU Park Ji-sung berduel dengan pemain AC Milan Andrea Pirlo di Liga Champions 2009/2010. (Foto: Sport Bible)
Mantan Gelandang MU Park Ji-sung berduel dengan pemain AC Milan Andrea Pirlo di Liga Champions 2009/2010. (Foto: Sport Bible)

Park Ji-Sung sebenarnya senang fans menciptakan chant mengenai dirinya. Sayangnya, lirik yang diciptakan dan dinyanyikan menciptakan perasaan kurang nyaman selama beberapa tahun terakhir. Dia berharap, fans tidak menstigmatigasi generasi muda Korea Selatan berdasarkan lirik tersebut.

"Saya merasa bertanggung jawab kepada anak muda yang masih diperlakukan diskriminatif hanya karena mereka Asia atau Korea, dan terganggu dengan ketidaknyamanan tersebut," ucapnya.

Park Ji-Sung juga menegaskan, Korsel sudah berubah. Dia membenarkan mengonsumsi daging anjing dilakukan orang Korsel masa lalu, tapi perilaku itu sekarang sudah tidak dilakukan lagi oleh generasi yang baru.

"Generasi yang lebih muda sangat tidak menyukainya. Budayanya sudah berubah. Saya meminta fans menghentikan nyanyian tersebut. Itu menciptakan rasa tidak nyaman bagi warga Korea saat mendengar lagu tersebut," jelas pemilik 100 caps dengan Timnas Korea Selatan itu.

Editor: Dimas Wahyu Indrajaya

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut