Deretan Pelatih Asing Timnas Indonesia, Nomor 3 Pernah Bawa Skuad Matador Juara Piala Eropa
JAKARTA, iNews.id - Deretan pelatih asing yang pernah melatih Timnas Indonesia. Seperti diketahui, Timnas Indonesia cukup sering menggunakan jasa pelatih asing, termasuk yang terbaru She Tae-Yong dari Korea Selatan.
Sepanjang sejarah sepak bola Timnas Indonesia, setidaknya sudah delapan pelatih asing yang menukangi Skuad Garuda.
Alfred Riedl merupakan pelatih asing timnas Indonesia yang paling banyak menarik atensi para penggemar bola di Tanah Air. Alfred Riedl dikontrak PSSI pada tiga periode yakni 2010, 2013, dan 2016.
Pria asal Austria itu membawa Timnas Indonesia keluar sebagai runner-up piala AFF sebanyak dua kali (2010 dan 2016). Melansir Okezone, Riedl dianggap sukses membuat masyarakat Indonesia kembali antusias terhadap timnas. Riedl kemudian tutup usia pada 8 September 2020 karena mengidap kanker.
Kesuksesan Peter White bersama Timnas Thailand tak lantas membuat Peter White juga meraih hal yang sama saat menukangi Timnas Indonesia.
Ditunjuk menggantikan Ivan Kolev, Peter White hanya sebatas membawa Timnas Indonesia menjadi runner-up Piala Tiger di tahun pertamanya melatih.
Sementara di tahun terakhirnya melatih Timnas Indonesia yakni pada 2007, Timnas Indonesia bahkan gagal lolos dari putaran grup Piala AFF 2007.

Kehadiran Luis Milla Aspas dalam menangani Timnas Indonesia menjadi angin segar tersendiri bagi pecinta sepak bola di Tanah Air. Pelatih asal Spanyol tersebut membawa warna berbeda bagi gaya bermain sepak bola Indonesia.
Bahkan tidak hanya fokus pada Timnas senior, Milla ikut membangun fondasi pengembangan sepak bola dari akar rumput. Bersama Direktur Teknik PSSI saat itu Danurwindo, Milla memprakarsai lahirnya Kurikulum Sepak bola Indonesia yang dinamakan dengan Filanesia.
Memang tidak ada prestasi yang dibanggakan Milla untuk timnas Indonesia, akan tetapi kehadirannya di sepak bola Indonesia pada periode 2017-2018 cukup membawa angin segera bagi perkembangan sepak bola Indonesia mengingat Milla pernah membawa Timnas Spanyol U-21 kampiun Piala Eropa 2011.

Ivan Kolev merupakan mantan pesepak bola Bulgaria yang pernah melatih Timnas Indonesia pada periode 2000–2004 dan 2007. Di bawah kepelatihannya, timnas menjadi runner-up pada Piala Tiger 2002 dan lolos ke putaran final Piala Asia 2004 yang dihelat di Beijing.
Sebelum menangani Timnas Indonesia, rupanya ia sudah terlebih dahulu melatih Persija Jakarta pada musim 1999. Bersamanya, Persija berhasil menjadi juara Piala Sultan Brunei di tahun 2000 dan menduduki posisi kedua pada Liga Indonesia di tahun yang sama.
Wim Rijsbergen melatih Timnas Indonesia hanya seumur jagung. Didapuk menggantikan Riedl paska kegagalan di Piala AFF 2010 yang penuh kontroversi, Wim Rijsbergen tak bisa berbuat banyak.
Wim datang jadi pelatih Timnas Indonesia dengan rapor karier sebagai pemain yang cemerlang.
Wim adalah legenda hidup Feyenoord Rotterdam dan menjadi bagian Timnas Belanda yang keluar sebagai runner-up pada Piala Dunia 1974 dan Piala Dunia 1978. Wim Rijsbergen mulai melatih Timnas Indonesia pada Juli 2011.
Wim Rijsbergen tercatat hanya enam bulan menjabat pelatih Timnas Indonesia. Ia gagal total di awal Kualifikasi Piala Dunia 2014. Total dalam 11 pertandingan di bawah arahannya, Indonesia hanya mencatat dua kemenangan, tiga kali seri, dan enam kekalahan. Semua di pertandingan resmi internasional.
Kursi kepelatihan Timnas juga pernah diduduki pelatih asing asal Skotlandia, Simon McMenemy. Simon digaet PSSI pada 2018, menggantikan pelatih timnas terdahulu, Bima Sakti. Sebelum melatih timnas, McMenemy terlebih dianggap sukses melatih Bhayangkara FC.
Berkat tangan dinginnya, Bhayangkara FC menjuarai Liga 1 2017. Simon sebelumnya juga pernah melatih Timnas Filipina pada 2010 dan membawa tim tersebut lolos hingga ke semifinal Piala AFF. Akan tetapi, kemahiran McMenemy di Bhayangkara FC dan Filipina tidak begitu terlihat saat memandu timnas Indonesia.
Pada Kualifikasi Piala Dunia 2022, Skuad Garuda justru menjadi pesakitan dimana sama sekali tak meraih kemenangan hingga digantikan Shin Tae-Yong. Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan Malaysia, Thailand, UEA dan Vietnam. Berkat rapor merahnya ini membuat Simon dicopot dari jabatan pelatih timnas pada 2019 dan sempat digantikan asistennya yakni pelatih karetaker Yeyen Tumena.