Dibentak Sir Alex Ferguson, Pemain MU Satu Ini Menangis dan Tak Bisa Tidur
MANCHESTER, iNews.id - Sir Alex Ferguson dikenal sebagai pelatih tegas dan tak canggung membentak anak asuhnya yang main jelek. Salah satu amunisinya di Manchester United (MU) pernah dibentak hingga menangis dan sulit tidur.
Sosok tersebut adalah kiper Tomasz Kuszczak. Momen tersebut terjadi usai kekalahan MU dari West Ham United pada perempat final Piala Liga Inggris 2010/2011.
Kala itu Kuszczak dipercaya jadi starter. Namun kiper Polandia itu dinilai bermain jelek hingga The Red Devils kalah dengan skor yang mencolok, 0-4.
Usai laga Kuszczak mengaku mendapat hairdryer treatment dari Ferguson di ruang ganti. Dia sempat ingin membalasnya karena merasa sudah bermain maksimal. Namun niatan tersebut diurungkan hingga akhirnya meneteskan air mata.

"Dia (Ferguson) masuk ke ruang ganti dan mulai meneriaki saya. Setiap kata umpatan yang Anda pikirkan, dia lempar ke arah saya. Dia terus meneriaki saya. Dan saya mulai marah, jadi saya memutuskan untuk merespons. Saya berniat membalasnya," kata Kuszczak dikutip dari Sport Bible, Kamis (21/10/2021).
"Saya berdiri dan mulai meneriakinya. Kemudian saya melihat Ryan Giggs berdiri tepat di belakang bos. Saya menatap matanya. Dia menggelengkan kepalanya ke arah saya. Saya bisa melihat dia berkata 'jangan lakukan itu - duduk!'. Tiba-tiba saya duduk, semua orang di ruang ganti gugup. Saya gugup, ada air mata di mata saya," ujarnya.
Namun amarah Ferguson hanya sebatas profesionalisme di dunia sepak bola. Keesokan harinya mereka kembali bertegur sapa di arena latihan.
Mereka saling meminta maaf dan tak ada dendam. Hingga kini hubungan keduanya baik-baik saja.
"Keesokan harinya saya memastikan saya berlatih lebih dulu daripada yang lain. Itu mudah karena saya tidak tidur sama sekali. Saya menunggu Fergie untuk sampai ke tempat latihan dan saya meminta maaf kepadanya. Dia meletakkan tangan di bahu saya dan berkata 'tidak masalah'," tuturnya.

“Dia mengakui dia juga melewati batas, dan mengatakan kepada saya dia telah menonton pertandingan setelah itu dan menyadari dia seharusnya tidak membentak saya. Dia bilang 'apa kita masih berteman?' Saya berkata 'tentu saja, bos'," ucapnya.
Kuszczak sendiri berada di bawah mistar gawang MU periode 2006-2011. Namun dia lebih banyak duduk di bangku cadangan dan menjadi pelapis Edwin van der Sar.
Meski demikian Kuszczak turut merasakan nikmatnya juara Liga Inggris tiga kali. Dia juga menjadi bagian dari skuat MU yang memenangkan Liga Champions 2008.
Editor: Reynaldi Hermawan