Dituduh Oezil Melakukan Rasisme, DFB Membela Diri
 
                 
                BERLIN, iNews.id – Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) angkat bicara terkait tuduhan rasisme yang dilayangkan gelandang andalan mereka Mesut Oezil. Sebab akibat kasus tersebut, Oezil sampai memutuskan untuk gantung sepatu dari timnas Jerman.
 
 Awal Juni lalu, Oezil bersama Ilkay Guendogan dan Cenk Tosun yang merupakan keturunan Turki berfoto bersama Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat dia datang ke Inggris untuk bertemu Perdana Menteri Inggris Theresa May.
 
 Pada pertemuan tersebut, Oezil memberikan kostum klubnya, Arsenal, yang sudah diberi tanda tangannya kepada Erdogan. Guendogan memberi kaus Manchester City dan Tosun memberi jersey Everton. Mereka mengabadikan momen tersebut dengan sebuah foto dan diunggah ke akun Instagram Oezil @m10_official.
 
 Melihat foto tersebut, DFB menilai para pemainnya sudah terlibat dalam kampanye politik Erdogan yang saat itu tengah menyalonkan diri kembali menjadi presiden. Bahkan DFB mengambinghitamkan Oezil sebagai penyebab Jerman tersingkir prematur di fase grup Piala Dunia.
 
 DFB menilai akibat kasus Oezil tersebut, fokus di kubu Der Penzer jadi terbelah dan menyebabkan performa skuat asuhan Joachim Loew menurun. Kesal dengan kritik yang dilontarkan DFB, mantan pemain Real Madrid itu akhirnya memutuskan untuk pensiun.
 
 Mendengar segala tuduhan dari Oezil, Presiden DFB Reinhard Grindel pun berkomentar dalam sebuah konferensi pers. Dia menegaskan pihaknya tidak pernah melakukan rasisme seperti yang telah dituduhkan Oezil. Riendel juga tak pernah membeda-bedakan warga imigran seperti Oezil di timnas Jerman.
 
 “Fakta kalau DFB dikaitkan dengan rasisme, kami jelas membantahnya. Selama bertahun-tahun, DFB telah banyak terlibat dalam pekerjaan integrasi di Jerman. DFB mewakili keberagaman,” ujar DFB dikutip Sky Sports.
 
 “DFB menyesalkan kepergian Oezil dari tim nasional. Namun, ini tidak mencoreng keberhasilan kami secara konsisten menciptakan integrasi dengan keyakinan mendalam,” ujarnya.