Dituduh Peluang Persija Juara Diberikan PSSI, Ini Jawaban Gede Widiade
JAKARTA, iNews.id – Kabar yang menyebutkan peluang Persija Jakarta hampir juara Liga 1 musim ini merupakan pemberian Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) kian menyeruak ke hadapan publik. Menanggapi itu, Direktur Utama Macan Kemayoran Gede Widiade menjawabnya dengan santai.
Dengan satu laga tersisa, Marko Simic dkk kini masih menguasai klasemen dengan nilai 59 dan unggul satu angka dari PSM Makassar di tangga kedua. Itu artinya, mereka membutuhkan hasil positif saat menjamu Mitra Kukar pada pekan ke-34 Liga 1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (9/12/2018) malam untuk mengunci gelar juara.
Selain itu, skuat asuhan Stefano Teco Cugurra itu juga tetap akan jadi juara jika dipartai lain, PSM yang akan berhadapan dengan PSMS Medan bermain imbang. Jika itu terjadi dan poin kedua tim sama, maka yang akan dihitung adalah head to head.
Saat ini, head to head kedua tim seimbang karena keduanya bermain seri 2-2 dalam dua pertemuan musim ini. Namun, Persija akan tetap jadi juara karena unggul selisih gol. Saat ini klub kebanggaan masyarakat Ibu Kota Indonesia itu memiliki selisih gol +16 sedangkan PSM +11.
Banyak pihak menilai, kans Macan Kemayoran juara musim ini tak lepas dari bantuan Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono yang juga memiliki saham di Persija. Akibatnya, pasukan Teco kini mendapat julukan ‘anak papah’.
Menanggapi komentar negatif tersebut, Gede mengaku tak tersinggung dan lebih memilih fokus memikirkan timnya yang sudah diambang juara.
“Saya tidak ingin memikirkan komentar yang menyebutkan peluang juara Persija adalah pemberian. Pesan saya untuk seluruh suporter Persija jangan terlalu memikirkan isu negatif. Biarkan saja anjing menggonggong. Itu biasa,” kata Gede saat ditemui di Balai Kota, Rabu (5/12/2018).
“Saya rasa tidak ada gunanya membantah isu seperti itu. Saya juga yakin yang berkomentar adalah orang yang kecewa dengan peluang yang dimiliki Persija saat ini. Kami mendoakan orang-orang itu dihilangkan rasa kecewanya dan digantikan dengan kebahagiaan,” ujarnya.
Editor: Haryo Jati Waseso