JAKARTA, iNews.id- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menjelaskan alasan tidak memberikan hukuman kepada Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-22 yang terlibat baku hantam dengan Thailand di final cabang olahraga (cabor) sepak bola SEA Games 2023. Erick menegaskan Timnas Indonesia jadi korban di insiden itu.
Insiden baku hantam itu terjadi saat Timnas Indonesia U-22 bersua dengan Thailand di final cabor sepak bola SEA Games 2023, Selasa (16/5/2023). Keributan tersebut dipicu dari aksi saling sindir antara kedua tim.
Kronologi Idrissa Gueye Tampar Rekan Setim Sendiri Michael Keane di Laga Manchester United vs Everton, Sampai Dikartu Merah!
Wasit saat itu bersikap tegas mengeluarkan sejumlah kartu merah kepada pemain dan ofisial kedua tim. Insiden ini membuat Federasi Sepak Bola Thailand (FA Thailand) meminta maaf dan memberikan hukuman kepada para pemain serta staf yang terlibat.
Ternyata, PSSI memiliki pandangan beda dengan FA Thailand soal insiden itu. Erick menilai Timnas Indonesia jadi korban intervensi timnas Thailand sehingga terjadi keributan.
Erick Thohir Pastikan Timnas Indonesia Hadapi Argentina di FIFA Matchday 2023
“Yang diintervensi kita kok. Kenapa kita mesti hukum diri kita? Jadi ya tentu kita harus ada koreksi (dari kejadian itu) tapi kalau menghukum ya orang kita ga mengintervensi. Yang pertama kita yang didatengin (Thailand) kok,” kata Erick kepada awak media, Rabu (24/5/2023).
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku