Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Diburu Turki, Menhan Israel: Kami Negara Kuat, Tak Takut Siapa pun
Advertisement . Scroll to see content

Floyd Mayweather Banjir Kecaman usai Nyatakan Dukungan untuk Israel di Tengah Perang Gaza

Rabu, 05 November 2025 - 18:17:00 WIB
Floyd Mayweather Banjir Kecaman usai Nyatakan Dukungan untuk Israel di Tengah Perang Gaza
Floyd Mayweather Jr (Foto: Forbes)
Advertisement . Scroll to see content

LAS VEGAS, iNews.id – Legenda tinju dunia, Floyd Mayweather, menuai kritik keras dari publik setelah secara terbuka menyatakan dukungan penuh terhadap Israel di tengah perang yang terus berkecamuk di Gaza.

Floyd Mayweather, petinju dengan rekor profesional tak terkalahkan 50 kemenangan, menghadiri konferensi Republican Jewish Coalition di Las Vegas dan menyampaikan dukungannya kepada Israel secara terbuka. Dalam pernyataannya, Mayweather menegaskan dia berdiri sepenuhnya di belakang negara tersebut di tengah konflik berkepanjangan dengan Hamas.

“Saya tidak bersama kalian 10 persen, 50 persen. Saya 100 persen mendukung Israel. Saya akan selalu menjadi suara bagi rakyat Israel dan berdiri di belakang negara ini. Floyd ‘Money’ Mayweather dan Israel — saya akan selalu ada untuk kalian ketika kalian tidak memiliki suara,” kata Mayweather dalam pidatonya di hadapan peserta konferensi, dikutip dari Sport Bible, Rabu (5/11/2025).

Namun, pernyataan tersebut langsung menuai reaksi keras di media sosial. Banyak pengguna menilai pernyataan Mayweather tidak sensitif terhadap penderitaan rakyat Palestina di Gaza, yang menjadi korban paling parah dalam konflik tersebut.

Seorang pengguna menulis, “Mayweather tidak tahu apa yang dia bicarakan.”
Komentar lain menyebut, “Saya rasa Mayweather bahkan tidak bisa menunjukkan letak Israel di peta.”
Sementara yang lain menambahkan, “Sejak kapan dia menjadi suara untuk Israel?”


Kritik Terkait Situasi di Gaza dan Tindakan Israel

Konflik antara Israel dan Hamas kembali memanas sejak Oktober 2023, setelah pasukan Hamas menyerang wilayah Israel dan menewaskan sekitar 1.200 orang, serta menyandera sekitar 250 orang.

Sebagai balasan, serangan udara dan darat Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 60.000 orang, termasuk 17.000 anak-anak, menurut data Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas.

Sebuah komisi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyimpulkan, tindakan Israel di Gaza memenuhi kriteria genosida dan wilayah tersebut juga memenuhi tiga indikator kelaparan berdasarkan laporan resmi badan dunia tersebut.

Meskipun sempat tercapai perjanjian gencatan senjata pada Oktober 2025 yang dimediasi oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump, situasi kembali memanas setelah Israel kembali melancarkan serangan udara dengan dalih pelanggaran perjanjian oleh Hamas. Serangan terbaru dilaporkan menewaskan sedikitnya 104 warga Gaza.


Kunjungan Mayweather ke Israel

Mayweather bukan kali pertama menunjukkan kedekatannya dengan Israel. Sejak perang Gaza pecah pada 2023, dia telah beberapa kali mengunjungi Israel. Dalam salah satu kunjungannya pada Oktober 2024, dia menyebut Bandara Ben Gurion — yang terletak sekitar 20 kilometer di tenggara Tel Aviv — sebagai “rumah kedua”.

Namun, pernyataannya kali ini dianggap sebagian besar publik sebagai bentuk pengabaian terhadap tragedi kemanusiaan di Gaza. Banyak pihak menilai, figur publik sekelas Mayweather seharusnya lebih berhati-hati dalam menyampaikan pandangan politik di tengah situasi yang sangat sensitif.

Konflik Israel–Hamas kini telah memasuki tahun ketiga, dan menurut laporan terbaru PBB, Gaza menghadapi krisis kemanusiaan terburuk abad ini, dengan lebih dari separuh populasinya terancam kelaparan akut.

Editor: Abdul Haris

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut