Infografis Paulo Dybala Tolak Nomor Punggung Warisan Totti di AS Roma
JAKARTA, iNews.id - Alasan sebenarnya Dybala tolak penggunaan nomor 10 peninggalan Totti di Roma menarik untuk diulas. Setelah resmi bergabung dengan AS Roma, Paulo Dybala dikabarkan menolak tawaran untuk mengenakan nomor punggung 10 yang dikenal sebagai ikon Francesco Totti.
Dilansir iNews.id dari Twitter resmi AS Roma, Kamis (21/7/2022), Dybala memilih mengenakan nomor punggung 21 di AS Roma. Padahal, Totti sebelumnya telah merelakan jika nomor punggung 10 itu nantinya dikenakan Dybala.
Meski telah mendapatkan restu untuk mengenakan nomor punggung 10 tersebut, pemain yang resmi dirilis AS Roma pada Rabu (20/7/2022) justru memilih nomor lain. Lantas apakah alasan Dybala tidak berani mengenakan nomor punggung 10 tersebut?
Alasan Dybala Menolak Pakai Nomor Punggung 10 di Roma
Untuk diketahui, Totti pemain legendaris yang menghabiskan seluruh karier profesionalnya di AS Roma. Totti telah membuat 786 penampilan dan mencetak 307 gol dalam 25 tahun bersama Giallorossi.
Setelah Totti pensiun pada musim 2016-2017, AS Roma mengabadikan nomor punggung 10 milik Sang Kapten dan belum pernah ada yang memakainya lagi hingga sekarang.
Terkait hal tersebut, Dybala bersyukur ditawari kesempatan untuk mengenakan jersey legendaris tersebut. Sayangnya, Dybala masih merasa nomor itu harus tetap menjadi milik Totti. Namun, pemain berusia 28 tahun itu tidak menutup kemungkinan untuk mengenakannya di masa depan.
“Saya pikir kaos itu dan nomor itu harus tetap menjadi miliknya (Totti)karena apa artinya bagi kota dan para penggemar. Saya berterima kasih padanya karena mengenakan kaus seperti itu membutuhkan banyak rasa hormat dan tanggung jawab," kata Dybala dalam wawancara klub dikutip iNews.id dari UK Sports.
"Saya masih melihat itu sebagai bajunya (Totti). Mungkin saya akan memakainya suatu hari nanti, tetapi untuk saat ini saya senang memiliki nomor 21, yang merupakan nomor yang saya kenakan ketika saya pertama kali mulai sukses. Semoga sekarang saya mulai menjadi sukses juga di sini," tegas Dybala.
Kabar menyebutkan, alasan Dybala mau bergabung dengan AS Roma adalah ia dihubungi langsung oleh sang pelatih, Jose Mourinho.
Jose Mourinho membawa Roma meraih trofi pertama untuk Roma setelah puasa gelar sejak 2008 dengan memenangkan Europa Conference League musim lalu. Untuk itu, Dybala ingin ikut andil bersama Mourinho meraih lebih banyak trofi.
Dybala tak sabar untuk segera bekerja bersama Mourinho, yang dianggap sebagai salah satu pelatih hebat sepanjang masa.
"Semua orang tahu siapa Mourinho, apa yang dicapai dalam permainan dan apa yang bisa dia lakukan. Itu adalah percakapan yang menarik dan kami berbicara untuk waktu yang lama. Itu adalah obrolan yang sangat menyenangkan.
"Saya beruntung bermain dengan beberapa pemain terhebat sepanjang masa dan sekarang saya akan bekerja dengan salah satu pelatih terhebat sepanjang masa.
Tak Sabar Bermain untuk Roma
Sebelumnya, Roma telah merekrut pemain internasional Argentina itu dengan kontrak tiga tahun sampai 30 Juni 2025 setelah masa baktinya di Juventus berakhir.
Dybala mengatakan, dirinya sangat senang bisa bergabung dengan klub Serigala Ibu Kota. Dybala mengaku memiliki ambisi yang sama dengan AS Roma, dan ingin segera bertemu dengan para penggemar I Giallorossi.
"Hari-hari yang membawa saya ke penandatanganan ini adalah kombinasi dari banyak emosi, tekad dan kecepatan yang ditunjukkan Roma bahwa mereka menginginkan saya membuat perbedaan," kata Dybala dilansir dari laman resmi AS Roma, Rabu (20/7/2022).
“Saya bergabung dengan tim yang sedang berkembang, dengan klub yang terus meletakkan fondasi yang semakin kukuh untuk masa depan dan seorang pelatih, Jose Mourinho, yang dengannya merupakan hak istimewa untuk dapat bekerja,” sambungnya.
"Sebagai lawan, saya mengagumi atmosfer yang diciptakan oleh fans Giallorossi, saya tidak sabar untuk menyambut mereka dengan seragam Roma,” tambahnya tidak sabar.
Itulah pembahasan mengenai alasan mengapa Dybala menolak untuk mengenakan jersey nomor 10 milik Totti. Kendati demikian, ia tidak menutup kemungkinan untuk bisa mengenakan nomor legendaris itu di masa depan.
Editor: Reynaldi Hermawan