Ini Alasan RD Datangkan Dzumafo ke Sriwijaya FC
PALEMBANG, iNews.id – Sriwijaya FC (SFC) kembali menunjukkan keseriusannya menyambut Liga 1 2018. Tim berjuluk Laskar Wong Kito itu mendatangkan Herman Dzumafo untuk memburu target juara musim depan.
Sang striker menjadi figur top keempat yang mendarat di Bumi Sriwijaya setelah sebelumnya SFC mendaratkan Pelatih sekelas Rahmad Darmawan, dan pemain dengan level seperti Makan Konate, Mahamadou N'Diaye, dan Manuchekhr Dzhalilov.
Namun, perekrutan mantan pemain timnas Kamerun U-20 itu memunculkan tanda tanya besar. Sebab, sang bomber sudah melewati usia emas, kini dia berumur 37 tahun.
Secara pengalaman, pemain bernama lengkap Herman Dzumafo Epandi itu memang sudah sangat mengenal sepak bola Indonesia. Dia pertama kali main di negeri ini sejak 2007 bersama PSPS Pekanbaru.
Kemudian, dia sempat berpindah ke beberapa klub seperti Arema Indonesia, Persib Bandung, Mitra Kukar, dan Persegres Gresik United. Bahkan, SFC juga pernah menggunakan jasanya pada 2013 lalu.
Namun, belakangan penyerang bertinggi 183 cm itu tidak main di level tertinggi. Musim lalu, dia hanya tampil bersama PSPS di Liga 2. Ini yang membuat ketajamannya diragukan.
Pelatih Rahmad Darmawan punya alasan kenapa memilih Dzumafo untuk masuk timnya. Menurutnya, top skor Liga Indonesia 2008/2009 dengan 17 gol itu bisa jadi opsi penting untuk variasi taktik dan strategi dalam skuadnya.
“Kami butuh striker yang mungkin secara kebugaran fisik tidak lebih tapi memiliki kemampuan berbeda. Dia kuat dalam melindungi bola dan bisa jadi target striker,” kata pelatih yang biasa disapa RD itu.
Kehadiran Dzumafo membuat stok lini depan SFC menjadi berlimpah. Saat ini, Laskar Wong Kito memiliki tiga penyerang, yakni Dzumafo, Alberto Goncalves, dan Dzhalilov. Dalam hal ini, pemain yang tahun ini baru saja mendapatkan status sebagai warga negara Indonesia itu diharapkan bisa menjadi pemecah kebuntuan gol SFC. “Tentunya kami harus memiliki pemain berkarakter seperti Dzumafo,” ucap mantan pelatih T-Team Malaysia itu.
RD juga cuek dengan kritik para suporter SFC yang menilai Dzumafo sudah habis. “Untuk melihat bagaimana Dzumafo, saya sengaja menurunkan asisten pelatih ke Bandung untuk memantaunya,” kata dia.
Dan terbukti, Dzumafo masih bisa mencetak 11 gol dari 15 pertandingan Liga 2 musim lalu yang membawa PSPS menembus babak 8 besar. “Tinggal bagaimana membuat para pemain khususnya pemain asing menemukan chemistry,” RD memaparkan.
Editor: Abdul Haris