Ini Kisah di Balik Kontroversi Selebrasi Elang Ganda Shaqiri dan Xhaka
Perang berakhir ketika pemboman NATO memaksa pemerintahan Serbia menarik pasukannya. Kurang dari satu dekade kemudian Kosovo menyatakan kemerdekaannya pada tahun 2008. Beograd masih menolak untuk mengakui deklarasi tersebut dan didukung oleh sekutu tradisionalnya, Rusia.
Beograd juga berusaha keras untuk mencegah tim Kosovo berpartisipasi dalam acara olahraga internasional, namun mereka gagal karena Kosovo secara resmi diakui oleh Komite Olimpiade Internasional pada tahun 2014 dan diterima di Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA), serta Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) dua tahun kemudian.
Jadi, tidak mengherankan jika Kosovo akan bersorak untuk Swiss. “Seluruh Kosovo berada di depan layar TV, bersorak untuk kemenangan Swiss melawan Serbia,” kata guru Daut Maloku, warga Kosovo.
“Ketika Swiss main sama seperti kami melihat Kosovo. Swiss adalah skuad ketiga yang kita miliki, setelah Kosovo dan Albania,” ujar Qahil Halili, seorang pegawai kota dari Zhegra, tempat di mana Shaqiri lahir.
Editor: Abdul Haris