Italia Memalukan, Gattuso Ungkap Mental Timnya Kacau saat Dibantai Norwegia
JAKARTA, iNews.id – Gennaro Gattuso mengalami momen pahit setelah Italia kalah 1-4 dari Norwegia di San Siro pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa, Senin (17/11/2025) dini hari WIB. Kekalahan ini menjadi yang pertama bagi sang pelatih bersama Azzurri, sekaligus memperlihatkan rapuhnya performa tim di babak kedua.
“Ini mengkhawatirkan, saya munafik jika mengatakan sebaliknya,” ujar Gattuso terkait situasi timnya dikutip dari Football Italia.
Italia sebenarnya nyaris mustahil finis pertama di Grup I karena mereka membutuhkan hasil 9-0 untuk membalikkan selisih gol Norwegia. Meski demikian, Azzurri berharap balas dendam atas kekalahan 3-0 di Oslo dan masuk play-off dengan kepercayaan diri setelah kemenangan beruntun sebelumnya.
Namun, gol pembuka Francesco Pio Esposito gagal dimanfaatkan, dan Norwegia membalikkan keadaan dengan cepat, menimbulkan kekalahan menyakitkan.
Pelatih asal Italia itu menilai bukan faktor fisik yang membuat timnya kalah cepat di babak kedua, melainkan mental dan fokus.
“Saya rasa itu bukan masalah fisik, karena setelah jeda dalam 30 detik kami memberi mereka peluang, lalu mundur dan mereka mulai mengambil kendali. Lalu Anda mulai berlari dengan cara yang berbeda, kami bermain sesuai kekuatan mereka dan mereka berhasil mengalahkan kami. Itu bukan masalah kebugaran," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kerentanan mental menjadi perhatian utama.
“Mungkin mental kami berantakan setelah babak pertama yang begitu kuat bahkan lebih mengkhawatirkan. Bahkan bermain dari belakang pun, rasanya benar-benar berbeda. Davide Frattesi tidak lagi melebar. Kami berhenti melakukan gerakan yang benar. Itu adalah penyesalan terbesar," ucapnya.
Gattuso menekankan tanggung jawab tim dan meminta maaf kepada penggemar.
“Kami meminta maaf kepada para penggemar dan bertanggung jawab. Ini adalah pertandingan yang sangat penting bagi saya hari ini, kami melawan tim yang kuat dan kemenangan bisa meningkatkan mentalitas kami untuk melangkah lebih jauh. Kami gagal. Kami tidak boleh berantakan dan dipermalukan seperti yang kami lakukan hari ini saat pertama kali kesulitan muncul," tuturnya.
Ia juga mengakui bahwa kekalahan 1-4 tidak boleh terjadi, dan Italia harus belajar bereaksi saat menghadapi tekanan.
“Pertandingan seperti ini tidak bisa kalah 4-1, ada pemain lawan yang bisa membalikkan keadaan dalam lima menit. Gol ketiga adalah yang paling mengganggu saya, tetapi kami harus menatap ke depan. Kami tidak bisa berharap untuk membiarkan nol tembakan tepat sasaran, tetapi kami harus mampu bereaksi ketika itu terjadi, bukan seperti yang kami lakukan hari ini," ucapnya.
Editor: Reynaldi Hermawan