Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Timnas Indonesia U-22 Dirugikan Drawing SEA Games 2025, Stamina Garuda Muda Awas Kendor!
Advertisement . Scroll to see content

Juara Baru Lahir di MilkLife Soccer Challenge Yogyakarta Seri 1 2025‑2026, Talenta Putri Berkembang Pesat

Minggu, 19 Oktober 2025 - 20:34:00 WIB
Juara Baru Lahir di MilkLife Soccer Challenge Yogyakarta Seri 1 2025‑2026, Talenta Putri Berkembang Pesat
Final turnamen sepak bola putri usia dini di Yogyakarta untuk seri pertama musim 2025‑2026 berlangsung dengan atmosfer luar biasa. (Foto: Djarum Foundation)
Advertisement . Scroll to see content

YOGYAKARTA, iNews.id — Final turnamen sepak bola putri usia dini di Yogyakarta untuk seri pertama musim 2025‑2026 berlangsung dengan atmosfer luar biasa. Di kategori KU 10, MI Baburroyyan Kiyudan menjuarai setelah menaklukkan SDN 3 Imogiri dengan skor 5‑4 di Stadion Tridadi pada Minggu (19/10).

Sementara di KU 12, SD Muhammadiyah Karangploso tampil dominan dan mengalahkan SDN 2 Wonoharjo — juara seri sebelumnya — dengan skor telak 6‑1.

Final KU 10: Duel Sengit 9 Gol, Bintang Muncul

Pertandingan final KU 10 antara MI Baburroyyan Kiyudan melawan SDN 3 Imogiri benar‑benar penuh aksi. Sejak kick‑off, kedua tim saling menyerang tanpa henti. “Hujan sembilan gol” tepat menggambarkan jalannya laga yang terbuka.

SDN 3 Imogiri sempat memulai dengan cepat lewat gol Razqa Hurun Nuha (menit ke‑1), namun hanya dua menit kemudian, Aqilla Azahra Putri Yuana dari MI Baburroyyan Kiyudan menyamakan lewat tembakan jarak jauh.

Aqilla menambahkan gol lagi pada menit ke‑9 untuk membuat 2‑1. SDN 3 Imogiri pun merespon dengan gol Viola Jessica Christina (menit ke‑11), menjadikan skor 2‑2. Namun, satu menit kemudian, tembakan dari tengah lapangan oleh Aqilla membalik keadaan menjadi 3‑2 untuk MI Baburroyyan hingga jeda.

Di babak kedua, permainan tetap panas. SDN 3 Imogiri sempat menyamakan 3‑3 lewat Nuri Azizah Febriana (menit ke‑20). Tapi Aqilla kembali menunjukkan kelasnya dengan dua gol tambahan — total lima gol untuk dirinya — sebelum Razqa memberi gol hiburan satu menit sebelum bubaran. Akhirnya, MI Baburroyyan Kiyudan keluar sebagai juara KU 10.

“Saya sangat bangga karena akhirnya bisa membantu tim menjadi juara setelah di dua seri sebelumnya hanya mencapai babak 32 besar dan delapan besar. Akhirnya di seri ini bisa menjadi juara dan membuat saya semakin yakin untuk mengejar mimpi menjadi pemain timnas putri Indonesia,” ujar Aqilla.

Aqilla juga mengukuhkan diri sebagai top scorer KU 10 dengan koleksi 39 gol.

Final KU 12: Kemenangan Telak dan Talenta Muda Bersinar

Partai final KU 12 mempertemukan SD Muhammadiyah Karangploso dan SDN 2 Wonoharjo. Dari awal, Karangploso langsung memimpin lewat dua gol cepat dari Nadia Shakila Azzahra (menit ke‑1 & ke‑4) dan satu gol oleh Najwa Azzahra Aprilia Falamulyadi (menit ke‑8) — menutup babak pertama dengan 3‑0.

Meski Wonoharjo sempat memperkecil lewat Chelsia Naura Putri (menit ke‑16) di babak dua, Karangploso tetap tak terbendung. Nadia menambah tiga gol lagi — salah satunya solo run menawan menit ke‑17 — dan memastikan timnya menjuarai KU 12 seri ini.

“Seneng banget saya akhirnya bisa menjadi juara di MilkLife Soccer Challenge Yogyakarta Seri 1 2025‑2026. Padahal, sebelumnya tim KU‑12 sekolah saya hanya bisa lolos fase grup. Saya ingin mempersembahkan keberhasilan menjadi juara untuk kedua orangtua yang selalu mendukung supaya saya bisa terus mengejar mimpi menjadi pemain sepak bola sukses dan menjadi bagian dari timnas Indonesia yang tampil di Piala Dunia,” ungkap Nadia.

Tren Positif: Peserta & Kualitas Meningkat Pesat

Turnamen ini diikuti 1.619 siswi dari 84 SD/MI di Yogyakarta dan sekitarnya, terbagi dalam 69 tim KU 10 dan 80 tim KU 12. Program Manager MLSC, Edi Supriyanto, menyatakan bahwa kini talenta sepak bola putri usia dini makin tersebar dan bukan hanya didominasi sekolah‑sekolah unggulan saja.

“Salah satu contoh, sebagai pemegang gelar juara dua kali pada KU 10, SDN Ungaran 1 kalah dengan SDN 3 Imogiri di babak semifinal seri ini… artinya ada peningkatan secara kualitas dari sekolah yang turut serta di seri‑seri sebelumnya.” ujar Edi.

Pelatih kepala MLSC, Tri Wulandari, menambahkan bahwa lebih banyak peserta “baru” menunjukkan bahwa ekosistem sepak bola putri makin berkembang.

Implika­si Untuk Masa Depan: Gerbang Menuju Timnas Putri

Turnamen ini tak sekadar ajang kompetisi lokal — melainkan wadah pembinaan talenta muda putri yang berpotensi jadi pilar masa depan timnas. Preceding turnamen menunjukkan banyak peserta yang kemudian masuk seleksi timnas U‑16 atau tampil di turnamen internasional.

Editor: Reynaldi Hermawan

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut