Justin Hubner Batal Dinaturalisasi, Begini Respons Erick Thohir
JAKARTA, iNews.id – Ketum PSSI, Erick Thohir memberikan respons terkait naturalisasi Justin Hubner yang batal. Sosok yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu mengungkapkan dirinya tidak bisa melarang keputusan yang diambil sang pemain.
Sejatinya, Hubner tinggal menunggu waktu saja menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) karena proses naturalisasinya terus dikebut. Hanya saja, saat ini PSSI sudah memutuskan untuk tidak melanjutkan proses naturalisasinya tersebut. Sebab, ada permintaan Hubner yang dirasa tidak bisa dipenuhi oleh PSSI.
Merespons situasi itu, Erick Thohir mengatakan bahwa PSSI sudah bekerja semaksimal mungkin untuk merampungkan proses naturalisasi Hubner bersama dengan Rafael Struick dan Ivar Jenner. Namun dirinya juga tidak bisa memaksa kalau Hubner mengubah niatnya untuk menjadi WNI karena Indonesia batal tampil di Piala Dunia U-20.
“Proses naturalisasi sudah jalan, sudah disepakati juga. Jadi kurang apa? Kita PSSI mendorong naturalisasi pemain U-20 secara proses hukum sudah disetujui oleh DPR kok. Sekarang proses selanjutnya dari Kemenkumham akan diberikan ke Pak Presiden,” kata Erick Thohir dalam jumpa pers di GBK Arena, Rabu (19/4/2023).

Terlebih, Hubner juga menerima panggilan dari Timnas Belanda U-20 untuk menjalani laga uji coba saat proses naturalisasinya sedang berlangsung. Bisa saja hal itu juga menjadi salah satu faktor yang membuat hatinya goyah.
“Kalau tiba-tiba ada individu yang berubah pikiran karena satu dan lain hal, saya gak bisa melarang dong. Terus kenapa kita yang salah? Orang proses sudah berjalan. Mungkin ada pemikiran karena gak jadi main di Piala Dunia U-20, mungkin. Toh dia (Hubner) sudah dipanggil Timnas Belanda,” ujarnya.
Di lain sisi, beredar kabar bahwa Hubner meminta bayaran sebesar 1 juta Euro atau senilai Rp16 miliar kepada PSSI. Hal itu disinyalir menjadi salah satu faktor PSSI mengurungkan niatnya untuk menaturalisasi pemain Wolverhampton Wanderers U-21 tersebut.
Erick Thohir pun sebenarnya enggan membahas hal itu. Namun menurutnya, alangkah baiknya jika mengedepankan rasa nasionalisme terlebih dahulu jika benar-benar ingin membela Timnas Indonesia ketimbang memikirkan soal uang.
“Atau mungkin ada permintaannya yang tidak sesuai dengan aturan main kita, mungkin, saya tidak tahu. Saya tidak menuduh. Media waktu itu pernah bicara angka (nominal uang) ke saya, saya bilang saya gak pernah dengar,” tuturnya.
“Kalau megang Merah Putih ya Merah Putihnya dulu, bukan ini (uang),” kata Erick Thohir sambil melakukan gesture menggesek jempol dan telunjuk.
“Kalau memang tidak bisa menjadi bagian dari Merah Putih, saya tidak bisa melarang. Tapi prosesnya kita dorong. Terus kalau ditanya kenapa prosesnya lama? Ya memang proses, penduduk Indonesia itu 280 juta. Tidak mudah melakukan naturalisasi,” ucap Erick thohir.
Editor: Dimas Wahyu Indrajaya