Kisah Inspiratif Yardan Yafi: Dari Gang Sempit Tangerang Menuju Timnas Indonesia U-23
Setelah pindah rumah, Yardan melanjutkan latihan di SSB Benteng Muda. Di sanalah ia mulai serius menekuni dunia sepak bola kompetitif. Ia mengikuti berbagai turnamen seperti Liga Top Skor dan Liga Kompas, yang akhirnya membawanya terpilih tampil di Gothia Cup di Swedia—pengalaman internasional pertamanya sebagai pesepak bola muda.
Sayangnya, pandemi COVID-19 sempat menjadi batu sandungan. Ia batal tampil di Popda Tangerang karena pembatalan turnamen. Namun semangatnya tak padam. Setelah pandemi, ia mengikuti seleksi Persita U-16 dan terpilih. Kariernya terus menanjak hingga menembus Persita U-18, U-20, dan tampil di ajang Elite Pro Academy.
“Saat itu kami berhasil meraih juara dua setelah kalah di final melawan Persis Solo. Dari situ, saya mendapat kesempatan bergabung dengan tim senior Persita Tangerang dan akhirnya bisa debut di level profesional,” tutur Yardan mengenang lompatan kariernya.
Bagi Yardan, dukungan keluarga menjadi fondasi utama. Ia mengaku didorong oleh ayah dan ibunya untuk mengejar cita-citanya sebagai pesepak bola, meski ia merupakan anak pertama dari empat bersaudara.
“Saya terbiasa mandiri, dan itu membentuk karakter saya di dalam maupun luar lapangan,” ucapnya.