Kisah Roman Riquelme: Sang Penyihir yang Tenggelam Bersama Nomor 10 Barcelona
Publik Argentina menjuluki Riquelme sebagai 'Maradona Baru' tak lepas dari penampilan menawannya di Boca Juniors. Dia telah mencetak lebih dari 40 gol saat usianya masih muda.
Namun, Riquelme tak berkembang sebagaimana kemampuannya saat berseragam Barcelona. Pemain nomor 10 itu ternyata tak disukai oleh pelatih Barcelona saat itu Louis Van Gaal.
Van Gaal menilai gaya permainan Riquelme cukup lambat dan malas. Meski mahir saat menguasai bola tapi jika kehilangan bola Riquelme disebut Van Gaal seperti tidak berada di lapangan.
Karier di Blaugrana lebih banyak dihabiskan sebagai pemain pinjaman. Dia dipinjamkan ke Villarreal pada 2003. Tak hanya itu, dia juga digusur oleh talenta asal Brasil Ronaldinho sebagai pemain pemilik nomor 10 Barcelona. Karier di Kota Katalan pun tenggelam seiring datangnya Ronaldinho.

Selama berseragam Barcelona, Riquelme hanya bermain 46 kali dengan mencetak 6 gol dan 9 assist. Riquelme pun resmi meninggalkan Barcelona pada ke Villarreal 2005.
Akhirnya, sang penyihir menemukan sentuhan terbaiknya di The Yellow Submarine. Dia mencetak 45 gol dan 9 assist selama di Villareal.
Prestasi terbaiknya membawa Villareal lolos ke semifinal Liga Champions 2005/2006. Villarreal saat itu tumbang di tangan Arsenal dengan agregat 1-0.
Kini Riquelme telah pensiun. Riquelme merupakan orang terakhir yang merasakan 'kutukan nomor 10 Barcelona'. Sebab setelah Riquelme, dua pemilik nomor 10 Barcelona yakni Ronaldinho dan Lionel Messi meraih kesukseskan.
Akankah Ansu Fati bisa meneruskan kesuksesan nomor 10 Barcelona seperti Ronaldinho dan Messi atau justru tenggelam layaknya Riquelme? Menarik untuk ditunggu.
Editor: Ibnu Hariyanto