Kisah Telur di Gawang saat Persib Hadapi Barito di Semifinal Ligina 1994/1995
JAKARTA, iNews.id – Ada kisah menarik pada semifinal Liga Indonesia (Ligina) 1994/1995. Saat itu, Persib Bandung kesulitan menjebol gawang Barito Putera pada laga di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), 28 Juli 1995.
Cerita ini dituturkan langsung Sutiono Lamso, pelaku pertandingan bersejarah tersebut. Kala itu, Maung Bandung tampil dominan, namun kesulitan bikin gol.
Kejadian tersebut sulit dilupakan sang legendaris. Sebab, meski mendapatkan berbagai peluang emas pun Sutiono dkk masih saja susah menggoyak gawang lawan yang sudah melompong.
“Kita tadinya main normal saja. Kita mengurung mereka. Tapi kita sulit bikin gol dari awal. Kenapa nih? Seperti enggak masuk akal,” kata Sutiono terheran-heran, kala mengisahkan kepada situs resmi Persib, Jumat (24/7/2020).
Mantan striker yang kala itu memakai nomor punggung 9 itu pun penasaran. Dia mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Dia langsung memantau area gawang Barito yang dikawal Abdillah.
“Saya lewat, ini kenapa nih? Saya suka ngecek-ngecek di belakang, pas saya lihat ke jaring dan sekitar gawang, ada telur, ini tiang gawang sebelah kiri, di belakangnya ada telur yang disimpan di situ. Seperti telur asin, yang kalau diinjak masih utuh,” ujarnya.
Melihat itu, Sutiono kaget dan berniat membuangnya jauh-jauh dari gawang Barito sambil berharap Persib bisa cetak gol setelahnya.
“Saya mau ambil, tahu-tahu kaki saya diinjak pemain mereka,” ucap Sutiono.
Bukan hanya Sutiono, rekannya, Yudi Guntara, juga mengatakan hal serupa dan mereka sadar sulit menyingkirkan telur tersebut.
“Yudi juga sama. Dia bilang, Ti, dijaga Ti. Pada sangar euy. Kata Yudi ke saya,” Sutiono mengenang sembari tertawa.
Sutiono mengakui konsentrasi tim langsung tertuju kepada telur di gawang itu. Akan tetapi, tak lama kemudian, Kekey Zakaria berhasil menginjak telur itu.
“Kekey pas lagi lari, menginjak telur itu dan pecah. Dari yang tadinya konsentrasi main bola, saya malah kepikiran telur,” ucap Sutiono.
Pada menit ke-80 saat Persib mendapat sepak pojok, Sutiono memilih berdiri di tiang gawang agar bisa membuang itu telur.
“Pas ada sepak pojok, saya berdiri di tiang gawang. Pas diumpan crossing, saya injak, lalu lempar telurnya dan Kekey cetak gol. Terus saya dikejar-kejar pemain sana. Kualat kamu, kata mereka. Itu kenangan yang sulit saya lupakan,” ucap Sutiono.
Gol tunggal itu mengantarkan Persib ke partai final menghadapi Petrokimia Putra. Di laga pamungkas di SUGBK, 30 Juli 1995, Sutiono menjadi penentu kemenangan Maung Bandung lewat golnya pada menit ke-76. Gol itu menjadikan Persib juara Ligina edisi perdana.
Editor: Abdul Haris