Lawan Berat Timnas Putri di Piala Asia 2022: Calon Ballon d'Or hingga Striker Tajam Arsenal
NEW DELHI, iNews.id- Tim Nasional (Timnas) Putri Indonesia tergabung dalam grup berat di Piala Asia Wanita 2022. Calon lawan Garuda Pertiwi yakni Australia, Thailand dan Filipina.
Satu negara yang layak menjadi perhatian yakni Australia. Tim langganan Piala Dunia Wanita punya skuad yang dihuni pemain-pemain top.
Setidaknya ada dua nama yang wajib jadi perhatian Garuda Pertiwi yakni sang kapten Samantha Kerr dan Caitlin Foord.
Samantha Kerr adalah penyerang tajam di sepak bola Eropa. Kini dia bermain di klub runner up Liga Champions 2020/2021, Chelsea.
Dia juga salah satu kandidat Ballon d’Or 2021. Penyerang berusia 28 tahun ini sepanjang musim 2020/2021 menyumbangkan sebagian besar gol baik untuk Chelsea dan Australia.

Dia merebut sepatu emas karena mencetak gol terbanyak di Liga Inggris Wanita bersama Chelsea. Gol-golnya itu membantu Chelsea meraih gelar ganda liga/piala liga dan melaju ke final Liga Champions.
Dia juga pemain penting saat membela Australia. Berstatus sebagai kapten The Matildas -julukan Timnas Putri Australia- Kerr berhasil membawa negaranya itu menuju semi final Olimpiade Tokyo 2020.
Dia mencetak enam gol bagi Australia di ajang olahraga terbesar dunia tersebut. Hal ini membawa nama Kerr kembali menjadi kandidat Ballon d’Or untuk ketiga kalinya.
Dalam ajang Piala Asia Wanita pun Kerr memiliki sejarah baik bersama Australia. Ia berhasil membawa tim Kanguru menjuarai ajang ini pada 2010 silam.
Selama membela Australia sejak 2009 saat usianya masih beranjak 15 tahun, Kerr telah mengangkat negaranya. Ia pun sudah membawa Australia di tiga edisi Piala Dunia Wanita yakni pada 2011, 2015, dan 2019.

Selain Kerr, Australia masih ada Caitlin Foord. Dia salah satu penyerang tajam milik klub Liga Inggris Arsenal. Dia telah mencetak 12 gol dalam 34 laga bersama Arsenal sejak 2020.
Keberadaan Kerr dan Foord akan menjadi momok bagi pertahanan Gardua Pertiwi. Belum lagi, mereka baru pertama kali menjajal kompetisi ini sejak terakhir kali pada 1989 silam.
Editor: Ibnu Hariyanto