Liga Italia Bisa Rugi Rp4,43 Triliun jika Kompetisi Tak Kunjung Dilanjutkan
ROMA, iNews.id – Sejumlah klub Italia dikhawatirkan bakal mengalami masalah keungan, jika Liga Italia Serie A tidak segera dilanjutkan. Efeknya pun diperkirakan bakal berimbas hingga beberapa tahun ke depan.
Serie A terancam ditunda lebih lama. Hal ini disebabkan virus corona (COVID-19) yang belum benar-benar diatasi oleh pemerintah Negeri Pizza. Kondisi tersebut mengganggu berbagai kegiatan di Italia termasuk sepak bola.
Pemerintah setempat akhirnya menghentikan kompetisi sejak pertengahan Maret 2020 lalu. Muncul wacana, Serie A bakal digulirkan kembali pada 3 Mei 2020 mendatang.
Namun, hal itu tampaknya akan sulit dilakukan, dengan kondisi yang belum kondusif. Ekonom Italia Marco Bellinazzo merasa hal itu akan membuat Serie A akan kehilangan 250 juta euto atau sekitar Rp4,43 triliun.
“Jika Serie A tidak segera dimulai, maka kerugian tahun ini akan mencapai 250 juta euro. Hal itu akan memberikan efek terhadap sektor perekonomian pada tahun-tahun mendatang,” kata Bellinazzo dikutip dari Marca.\
Bellinazzo memperkirakan Juventus bakal menjadi tim yang paling merasakan akibat dari krisis ini. Hingga saat ini, mereka sudah memotong gaji pemain, staf kepelatihan juga dipotong oleh manajemen klub.
Berkat kebijakan ini, Juventus bisa hemat sampai 90 juta euro (Rp1,62 triliun). Padahal, mereka juga masih harus membayar penyuplai seragam, Adidas, sebesar tujuh juta euro atau sekitar Rp125 miliar, dalam kondisi tak bisa menjual merchandise.
“Juventus membuka kerja sama internal, untuk menjual produknya. Mereka lalu harus membayar 7 juta euro kepada Adidas. Hal itu bisa memberikan dampak jangka panjang. Hal serupa akan mempengaruhi semua tim Italia,” ujarnya.
Editor: Abdul Haris