Liga Jepang Hapuskan Degradasi Musim Ini karena Virus Korona
“Ada daerah dengan banyak infeksi dan daerah tanpa anak-anak di mana anak-anak sudah kembali ke sekolah. Beberapa tim mungkin bisa bermain, dan tim lain mungkin tidak bisa, dan ini mengganggu integritas kompetisi,” tuturnya.
Murai menjelaskan, beberapa tim mungkin harus berurusan dengan pertandingan secara tertutup dalam waktu singkat. Bahkan, mungkin ada tim yang harus merelakan pemainnya dipanggil Timnas pada Olimpiade atau laga lainnya.
“Bahkan jika pelatih harus menggunakan pemain dari tim junior mereka (untuk mengisi skuat di acara di mana pemain papan atas dikarantina), kami ingin pertandingan dimainkan,” ucap Murai.
Dalam keadaan normal, dua tim akan secara otomatis berhak promosi, dan dua lainnya terdegradasi. Sementara masing-masing satu tim promosi dan degradasi lainnya ditentukan melalui playoff.
Namun, pandemi COVID-19 mengubah kebiasaan itu. Selain tanpa degradasi, hanya ada dua tim yang promosi. Dengan begitu, J-League 1 yang biasanya memiliki 18 kontestan akan menjadi 20 tim di musim depan.
Kemudian, pada musim 2021 tersebut akan ada empat tim yang terdegradasi, dan hanya dua yang promosi.
Virus COVID-19 telah menewaskan 8.700 orang di 164 negara, dan sangat mempengaruhi agenda olahraga di seantero dunia. Liga-liga papan atas Eropa terpaksa dihentikan, sedangkan Euro 2020 dan Copa America pun harus ditunda sampai tahun depan.
Editor: Abdul Haris