Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Shin Tae-yong Buka Suara Soal Rumor Kembali Latih Timnas Indonesia
Advertisement . Scroll to see content

Media Arab Saudi Sebut Timnas Indonesia Warisan Kolonial Belanda, Ini Penjelasannya!

Senin, 06 Oktober 2025 - 22:24:00 WIB
Media Arab Saudi Sebut Timnas Indonesia Warisan Kolonial Belanda, Ini Penjelasannya!
Timnas Indonesia diperkuat dengan pemain diaspora keturunan Belanda. (Foto: PSSI)
Advertisement . Scroll to see content

JEDDAH, iNews.id – Media Arab Saudi menyoroti transformasi besar Timnas Indonesia yang kini diperkuat banyak pemain keturunan Belanda. Dalam laporan khususnya, media tersebut menggambarkan skuad Garuda sebagai warisan kolonial Belanda yang kini menjelma menjadi kekuatan baru sepak bola Asia.

Pujian sekaligus sorotan itu muncul jelang duel panas Indonesia melawan Arab Saudi di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pertandingan di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, pada 8–14 Oktober 2025 menjadi ajang penting bagi pasukan Patrick Kluivert untuk membuktikan kualitas generasi emas Indonesia.

Timnas Indonesia datang ke fase ini dengan kekuatan terbaik. Sebanyak 29 pemain dipanggil, dan hampir dua pertiganya merupakan keturunan Belanda. Dominasi darah Eropa di tubuh Garuda itu membuat media Timur Tengah terkejut sekaligus kagum akan strategi pembangunan tim yang dilakukan federasi Indonesia.

Dalam artikelnya berjudul Indonesia Made in Holland, media Madhyamam menulis bahwa kebangkitan sepak bola Indonesia tak bisa dilepaskan dari jejak panjang hubungan historis dengan Belanda. Menurut mereka, pengaruh negeri tersebut masih hidup hingga kini, terutama lewat banyaknya pemain berdarah campuran yang memperkuat tim nasional.

“Ketika menelusuri evolusi sepak bola Indonesia, kita menemukan akar sejarah yang begitu dalam. Jejak itu dimulai sejak masa Hindia Timur Belanda, saat pengaruh budaya dan olahraga mulai masuk ke Nusantara,” tulis Madhyamam dalam analisisnya, Senin (6/10/2025).

Media itu juga menegaskan meski era kolonial telah berakhir puluhan tahun lalu, hubungan emosional dan kultural di dunia sepak bola tetap terjaga. 

“Setelah berabad-abad penjajahan usai, hubungan antara Belanda dan Indonesia tidak benar-benar terputus. Kini, keterikatan itu kembali terlihat di lapangan hijau,” tulis mereka.

Dalam pandangan Madhyamam, Indonesia kini berada di masa keemasan baru. Generasi pemain keturunan Belanda menjadi penggerak utama kemajuan sepak bola nasional. 

“Sepak bola Indonesia memang lama berproses, tapi kini kita melihat generasi baru yang tumbuh dengan karakter modern dan semangat nasionalisme yang kuat,” tulis laporan tersebut.

Fenomena pemain diaspora ini memang mencuri perhatian banyak pihak. Setelah Jordi Amat dan Sandy Walsh membuka jalan, muncul gelombang baru seperti Thom Haye, Ragnar Oratmangoen, Jay Idzes, hingga dua nama terbaru — Miliano Jonathans dan Mauro Zijlstra — yang baru saja menerima paspor Indonesia. Kombinasi teknik Eropa dan semangat lokal dianggap menjadi senjata ampuh bagi Garuda di kancah Asia.

Menariknya, kiprah Timnas Indonesia sejauh ini juga menunjukkan hasil positif. Dalam dua pertemuan terakhir melawan Arab Saudi, skuad Garuda tak terkalahkan — imbang 1-1 saat tandang dan menang 2-0 di kandang. Catatan ini membuat optimisme publik semakin besar menjelang duel Kamis (9/10/2025) dini hari WIB.

Julukan “warisan kolonial Belanda” yang disematkan media Arab Saudi justru menjadi pengakuan atas pesatnya kemajuan sepak bola Indonesia. Dari luka sejarah penjajahan, kini lahir generasi pemain yang membalikkan cerita — menjadikan warisan masa lalu sebagai kekuatan masa depan. Garuda bukan lagi hanya simbol perjuangan, tetapi representasi nyata kebangkitan sepak bola nasional menuju level dunia.

Editor: Abdul Haris

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut