Menyesal Dugem saat di Timnas U-19, Yudha Febrian Terima Dikirim ke Pesantren
JAKARTA, iNews.id – Pemain muda Barito Putera M. Yudha Febrian menyesali sikap indisipliner yang membuat dia dicoret dari Timnas Indonesia U-19. Dia juga menerima keputusan klub mengirimnya ke pesantren di Jawa Barat.
Sebelumnya, viral di medsos video Yudha dan pemain asal Bhayangkara Solo FC Serdy Ephy Fano yang sedang dugem di sebuah tempat hiburan malam. Kala itu, mereka berdua masih menjalani pemusatan latihan bersama Timnas U-19.
Imbasnya, keduanya terlambat datang sesi latihan pagi Timnas U-19. Melalui rekaman CCTV, diketahui mereka baru pulang ke hotel sekitar pukul 03.00 WIB.
Pelatih Shin Tae-yong murka dengan kelakuan mereka dan langsung mencoret keduanya dari daftar pemain yang mengikuti TC.
"Saya sangat bersyukur Alhamdulillah atas kebaikan manajemen Barito Putera menyikapi masalah yang saya perbuat ini," ujar Yudha dikutip dari laman resmi klub, Selasa (8/12/2020).
"Saya berjanji setelah program pembinaan ini saya tidak melakukan hal yang sama. Saya sangat menyesal karena kesalahan saya sendiri," kata dia.
Manajemen Barito berharap selama di pesantren Yudha bisa merenungi kesalahannya dan mengembalikan mental yang sempat terpuruk.
Meski begitu, Yudha tetap akan dibekali latihan mandiri dengan mendatangkan khusus tim pelatih untuk mendampinginya.
Yudha pun mengakui membawa beberapa perbekalan saat akan menjalani pembinaan mental di pesantren. Selain perlengkapan ibadah, pemain bertahan Laskar Antasari itu juga membawa perlengkapan latihannya.
“Manajemen dan tim pelatih membuatkan saya program latihan buat menjaga kondisi di sana. Nanti juga ada pelatih dari Barito Putera yang mendampingi saya selama berlatih di pesantren," kata dia.
Sementara itu teman sekaligus kerabat Yudha, Ridwan Awaludin berharap Yudha bisa memetik pelajaran dari kesalahannya, sebab sangat disayangkan peluang tampil di Piala Asia U-19 dan Piala Dunia U-20 terbuang sia-sia.
Ridwan yang sempat membela Persebaya dan kemudian memutuskan pensiun dini mengatakan pemain asal Bogor tersebut memiliki potensi besar untuk menembus skuat inti Timnas U-19.
Namun kesalahan fatal karena berada di sebuah diskotik dan telat menjalani latihan pagi harus dibayar mahal oleh pemain jebolan Garuda Select tersebut.
"Saya ikut prihatin dengan kejadian ini sampai harus indisipliner. Dia mungkin gak bisa atur emosional hingga dia ke arah yang negatif. Yang saya tahu sejak Yudha dipanggil Timnas U-19 dan Garuda Select, dia selalu masuk skuat inti jadi sangat disayangkan," kata dia.
"Semoga dia bisa merenungi kesalahannya dan tak melakukan hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri di masa mendatang. Sayang, dia punya potensi besar," ucapnya.
Editor: Abdul Haris